Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Januari 2014

Awardsnya Akatsuki

By: Putu Amannata Suprapta
Genre: humor/romance
"Om swastiastu  ketemu dengan saya Putu Amannata Suprapta,panggil aja  amannata. Di bawah merupakan fic pertama saya maaf kalo gak asik gak lucu, gak menarik dan gak gak yang lainnya."
Disclaimer:
Naruto © Masashi Khisimoto.
Awardsnya Akatsuki © Putu Amannata Suprapta.
Au:  "fic ini dibuat untuk Event yang dibuat oleh page Naruto (NAmpang RUsuh Tapi Objektif)
WARNING: diusahakan untuk tidak OOC, EYD mode: kadang ON, kadang Off, garing, gila, bau, makin kebawah makin garing.

Happy Reading Guys! Enjoy!
.
#DON’T LIKE DON’T READ#
.
.

Pada  suatu siang yang cerah, di sebuah gua buluk dengan pencahayaan yang teramat suram, bau amis, kotor, dekil, berantakan dan…
“BLEATAK”
“Woi! Siapa yang nimpuk kepala gue pake bata?” teriak Author dengan niat dan nada akan membunuh, tp niat dan  nada membunuh itu hilang setelah beberapa pasang mata yang mengeluarkan death glare, seolah olah berkata’berani lu ngehina rumah kita, kita kuliti lu hidup hidup.’ Author jadi tambah takut plus ngeri dan mengulang kata pembukanya.
Pada suatu siang di sebuah gua yang disebut ‘rumah’ oleh penghuni yang berbagai mancam rupa dan gak jelas sedang asik menjalankan aktivitasnya masing- masing.

Pein sang leader sedang ngaca sambil ngelapin perching – perchingnya yang mengkarat gara – gara lupa dilap setahun. Tiba – tiba Tobi dateng sambil nepuk pundak sang leader, otomatis ngebuat perching yang mau di pasang di hingdung hampir mendarat di mata Pein.
“TOOBIIIIIII!!! Lu gak kira – kira nepuk pundak gue, hampir ni perching nyungsep di mata gue, lu mau gue buta HAH!!”
“HUWAAAAAAA, Tobi hiks Tobi kan cuman mau manggil leader hiks, ada yang yang nyari leader hiks di depan HUWAAAA” kata Tobi yang kembali nangis.
‘Dasar anak autis katanya aja Madara Uchiha, tau taunya cuman anak autis yang make topeng bentuk byagon… eeh ada yang nyari gua siapa?’ Batin Pein.
Akibat tangisan Tobi yang begitu keras, sontak ngebangunin penghuni gua yang disebut ‘rumah’ oleh mereka.
“Huaaahmmm.. ada apa ni pagi – pagi sudah ribut, ganggu mimpi gue aja” kata Kisame dengan muka yang berantakan.
Huaahmm.. ia ni padahal sedang asik asiknya main boneka barbie yang limited edition. Eeh kis lu bisa mimpi juga? Gue kira setan gak bisa mimpi! Emang lu mimpi apaan?” kata Sasori sambil memeluk boneka barbienya.
“Gue mimpi jadi kolektor semua jenis ikan langka, eeh? Lu bilang gue apa tadi? Setan? Gue lempar tu barbie lu ke kolam ikan hiu gue, baru tau rasa lu!” kata Kisame sambil megangin mukanya yang dibilang setan.
“Apa sih kok  ribut – ribut” kata Konan yang baru bangun dar jadwal sleeping beauty-nya.
“Iya  padahal gue mau santai habis masang ni masker muka” kata Itachi yang keluar dari kamarnya  dg maskerannya yang hancur.
“WOI! Diem lu pada, sudah siang tau kenapa lu baru bangun” teriak Pein pake toa yang habis dicolongnya minggu kemarin.
“Yang berisik tu lu leader mesum, ganggu kekhusukkan ritual gue pada Yang Mulia Dewa Jashin” kata Hidan sambil megang sesajennya.
“Hmm ada apa siang – siang ngumpul di sini ? pada mau bayar uang kas bulanan yang loe – loe pada gak bayar 3 bulan” kata Kakuzu yang langsung ngebuat semua yang ada di ruang tengah minus Kakuzu jadi kikuk dan mulai nyari nyari alasan.
“Hei leader hiks cepetan keluar hiks ditunggu dari tadi tu hiks” teriak Tobi yang masih nangis gara gara dikacangin.
Pein yang baru diingetin oleh Tobi langsung keluar gua.
1 jam kemudian Pein kembali masuk gua dengan wajah yang berkilau (gara gara perchingnya author senterin biar berkilau)
“Hei Pein muka lu kok terang banget ceria banget?” kata Deidara dengan nada khas anak ABG jaman sekarang.
“oke gue ada berita bagus tapi mana Zetsu?” kata Pein.
“Gua disini” kata Zetsu “ngapain kita kita disuruh ngumpul di sini”  lanjutnya.
“baiklah karenana semua anggota sudah berkumpul, mari dengarkan pengumuman dari saya akan tetapi sebelumnya mari bersama mengucapkan puja dan puji syukur….”
“Woi cepetan! loe mau kasi pengumuman apa? Pake pidato segala” sewot Hidan karena ritualnya terganggu.
“Oke oke, kita organisasi Akatsuki diundang untuk menghadiri sebuah awards Naruto untuk kategori tokos terpopuler di Akatsuki….”
“wah bagus tu akhirnya organisasi ini mendapat perhatian juga” kata Konan yang memotong pengumuman dari Pein.
“ Konan sayang Pein-chan kan belum selesai ngomong kok di potong potong si sayang” kata pein seimut mungkin( Author : padahal gak ada imut – imut nya malahan muka mesumnya yang tampak)
“maaf ya sayang” bales Konan dengan rona merah di pipinya.
“sudah sudah stop mesrah mesrahannya, buat iri aja” kata Itaci yang memang belum pernah  merasakan pacaran, gara gara setiap cewek yang deket dengannya risih dengan keriputnya.
“lanjutin leader” kata Tobi kegirangan.
‘dasar anak autis tadi mewek sekarang kegirangan’ batin Pein
“oke gua lanjutin, kita kesana pukul 08.00 malam hari ini ke lapangan Konoha”
“HAH! Gak salah loe pein ni dah pukul 07.00 malam kok loe gak ngomong dari tadi” kata Sasori yang terkejut karena waktu yang ia butuhkan hampir 1 jam untuk bersiap siap.
“maka dari itu cepetan kalian siap siap, siapa suruh kalian bangun kesiangan” kata Pein yang sudah siap dari tadi (Author : cepet banget si Pein)
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
Pukul 07.30
 “Semua siap?” teriak Pein pake toa
“siap!!” teriak anggota akatsuki yang gak mau kalah kerasnya
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
Pukul 08.00 di lapangan Konoha
“hah hah hah hah sialan loe kakuzu !!! pelit banget loe jadi orang , masak gak bayarin kita kita naik bus malah disuruh jalan kakitrus lari lagi hah hah hah” kata Pein yang ngos ngosan
“ia nih make up gua kan jadi luntur” kata Konan
“siapa suruh kalian nunggak setoran uang kas 3 bulan “ bales Kakuzu santai.
“sudah sudah yang  penting kita dah nyampe di tempat” kata Itachi yang masih ngos ngosan.
“Iya bener tu kata Itachi, sebaiknya kita makan dulu saja tu hidangan di meja menggiurkan banget” kata Kisame sambil ngiler, tapi setelah ia menoleh kanan kiri hanya ada dia seorang.
‘sialan loe pada ninggalin gue’ batin Kisame.
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
Di meja makan
Sasori, Deidara dan Tobi
“hei Tob bener lu cuman mau makan kue yang manis manis itu saja, gak mau sayur ?” tanya Sasori
“Gak!! Sayur gak enak!” bales Tobi
“nanti gak ilang ilang autis lu, malahan gigi lu yang ilang” sahut Deidara sambil nahan tawa.
“boleh kita bergabung?” tanya gadis berambut pirang dengan temannya yang memiliki rambut indigo.
“I..iya” jawab Sasori yang mendadak gugup.
“silakan” kata Deidara sambil menarik kursi untuk mempermudah gadis  berambut pirang yang bernama Ino.
“arigatou Gozaimasu” kata Ino dengan senyum manisnya. Deidara yang mendapatkan senyum dari Ino merasa jantungnya meledak ledak.
“na.. nama mu si.. siapa?” tanya Sasori yang gugupnya menjadi jadi.
“Hi.. Hinata Hyuga”kata gadis bermata lavender itu “ka.. kamu?”
“Sasori” kata sasori yang mulai bisa mengendalikan rasa gugupnya.
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
Pein dan Konan
Author : “sudah jangan dah dibahas dua mahluk kasmaran ini, pastinya mereka berdua lagi mesrah mesrahan, suap suapan dan lainnya.”
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
Hidan, Kakuzu, Zetsu, Kisame dan Itachi
“sialan kenapa menu yang loe ambil harus ikan” kata Kisame yang kasihan dan meratapi nasib sang ikan.
“sudah makan aja nanti loe juga suka” kata Hidan sambil makan ikan goreng yang diambilnya di piring Kisame.
“wah ada sayur ijo kesukaan gue, pinter banget loe ngambil menu makannannya Dan” kata Zetsu yang langsung nyamber semua sayur pesenan.
“hey hey hey kalian makan bisa tenang sedikit, malu dilihat orang” kata Itachi yang mendadak sifat khas clan uchihanya muncul.
“lumayan bisa dijual” gumam Kakuzusambil ngebungkus makanan yang ada.
#####[Awardsnya Akatsuki]#####
“ baiklah karena tamu kehormatan kita yaitu Akatsuki telah hadir mari kita mulai acara untuk…
AWARD NARUTO, kategori tokoh terpopuler di Akatsuki” teriak pemuda berambut pirang layaknya duren di atas panggung.
“sebelumnya perkenalan nama saya Naruto Uzumaki. Mari kita persilakan kepada anggota akatsukiuntuk menaiki panggung dan memperkenalkan diri” lanjutnya
Semua anggota Akatsuki menaiki panggung dengan terpaksa karena acara makan makan mereka terganggu.
“perkenalkan kami adalah Akatsuki, nama saya adalah Pein sang Leader dari Akatsuki hobi saya membaca”.
“wah wah wah rupa rupanya leader dari akatsuki memiliki wawasan yang luas ya?” tanya Naruto
“ah tidak juga” kata Pein
“sang Leader kita memang suka membaca tapi hobinya ini tidak boleh kalian tiru” kata Sasori
“loh kok dilarang? Membaca kan hal yang bagus intuk menambah wawasan kita” kata Naruto
“jelas saja gak boleh ditiru, si Pein itu hobi baca majalah Play Boy” kata Sasori
‘dasar  Sasori awas loe nanti gue bakar semua boneka barbie lu’ batin Pein
Naruto seatdrop mendengar penuturan Sasori. “baok kita lanjut yang berikutnya”
Nama saya Sasori keahlian saya dalam memainkan kugutsu” kata Sasori “wah apakah benar ini tuan Sasori sang ahli kugutsu dari Suna?” tanya naruto. Sasori hanya mengangguk bangga.
“iya memang Sasori adalah ahli kugutsu tetapi kugutsu barbie” kata pein yang memulai balas dendam pertamanya.
penonton dan Naruto semakin sweath drop. “Oke lanjut”
“nama Kakuzu, bendahara akatsuki paling senang dengan yang namanya  uang.”
“nama zetsu, sang mata mata akatsuki. Selain mata mata saya adalah pecinta tanaman terutama Venus Flying Trap”
“nama Kisame kegiatan diaakatsuki selain menerima misi dari leader yaitu sebagai kolektor ikan”
“nama gue Hidan sang penasehat keagamaan di akatsuki dan pemimpin ritual yang di persembahkan kepada Dewa Jashin.”
“Nama Konan kegiatan di akatsuki main origami dan nemenin yayang Pein.”
“nama tobi anak baru di akatsuki hobinya makan lolipop, Tobi kan anak baik makanya hobi makan lolipop”
“nama deidara kegiatan di akatsuki yaitu kerajinan tanah liat. Ada yang mau beli?” kata deidara sambil menunjukan hasil karyanya dengan cepat.
“wah seniman, saya mau beli 1” kata naruto
“bagus untuk pembeli pertama gratis” kata deidara
“ arigatou tuan deidara, menurut informasi yang saya dapat anda mempunyai ungkapan favorit boleh kami yang ada disini tau?” tanya naruto sambil memperhatikan karya deidara dekat wajahnya.
“eee… beneran mau tau?” kata deidara ragu. “bener” bales naruto yang masih memperhatikan detil demi detail.
Memdengar jawaban dari naruto semua anggota akatsuki berpindah tempat ke belakang tubuh deidara.
“Ya sudah kalau memang mau tau, favorit saya yaitu ‘seni adalah KATSU’(ledakan)”
DUUUAAAARRRR!!
Burung tanah liat yang dipengang naruto meledak di wajah naruto. Naruto diam meratapi nasibnya dan wajahnya yang gosong . “ok lanjukan yang terakhir” kata naruto lemas dan akhirnya pingsan lalu digantikan oleh Shikamaru.
“ nama Itachi Uchiha keahlian dalam teknik api dan ilusi”
“wah klan uchiah, klan elit di desa konoha. Akatsuki harus berbangga dengan hal ini” kata shikamaru.
“apa yang harus di banggakan, setiap hari kerjanya cuman maskeran untuk ngatasin keriputnya, lalu tehnik api amaterasu sering digunain untuk masak oleh anggota soalnya apinya gak padam padam.”kata Pein. Itachi menjadi murung karena semua aib nya dibongkar.
“oke oke perkenalan sudah uasai… oh ini dia pengumpulan suara dari pecinta anime/manga naruto melalui via sms suadah selesai, baik saya akan bacakan siapa yang akan mendapat award naruto untuk kategori tokoh terpopuler  di akatsuki yaitu…….. oh naruto kau sudah sadar” ‘Gubrak’
“woi cepet siapa yang menang” teriak pein.
“Baik narito kau siap mengatakan pemenangnya? “   “ya”    “baiklah pemenangnya adalah SASORI” kata shikamaru dan narutoo bersamaan.
Sasori hanya tesenyum penuh kemenangan, sedangkan Pein mendadi muram dan terpukul karena ia kalah populer dengan bawahannya yang pecinta boneja barbie itu.
Baik tuan sasori isilakan sampaikan pesan pesan atas kemenangan anda” kata naruto yang sudah mulai semangat lagi.
“ terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya dan terimakasih bayak kepada semua pecinta anime/manga naruto yang telah memilih saya serta pada hari ini saya ingin mengatakan sesuatu kepada seseorang” kata sasori yang turun dari panggung untuk menjemput tepatnya menarik hinat keatas panggung.
“Hey hinata chan ada perlu apa kau naik ke atas panggung”  tanya naruto yang tidak memperhatikan dari tadi. Belum sempat hinata membalas pertanyaan naruto sasori langsung memegang tangannya dan berlutut di hadapat hinata.
“Hyuga hinata pertama kaliaku melihat mu dadaku terasa berdebar kencang, wajah ku memanas malu setiap melihat mata indah bagai rembulan”kata sasori
“Apa maksudmu?” tanya hinata.
Anggota akatsuki mengisi kekosongan waktuk mereka karena menunggu sasori berpidato dengan  memperhatikan stap scurity yang ternyata di isi oleh kyubi dengan kalung nama KURAMA, dan bertuliskan nama pemiliknya naruto di bawa nama kurama tadi. Melihat hal itu akatsuki menjadi lebih berhati hati untuk bersikap terutama deidara yang sudah sangat ketakutan karena meledakan majikan kyubi itu.
“maksudku begini hmm mungkin ini terlau cepat tapi aku suka pada mu hinata sejak pertama kita bertemu apa kau mau jadi pacar ku?” kata sasori
“…..” hinata hanya diam dan menoleh kearah naruto
Naruto yang awalnya bingung mendadak menjadi marah, darahnya naik dan mendidih setelah mendengarkan perkataan sasori ang merayu istrinya, Hinata.
Anggota akatsuki yang lain meraksakan perubahan sikap naruto yang mendadak mara penuh ambisi membunuh, menjadi ngeri dan takut apalagi naruto merupakan majikan dari kyubi. Pein memberikan kode kepada semua anggotanya termasuk sasori untuk kabur dari lapangan konoha ini, tetapi kode itu malah tidak dihiraukan oleh sasori yang masih berlutut di depan hinata. Akhirnya anggota akatsuki kabur tanpa sasori.secepat kilat.
“wah sepertinya akan ada pertunjukan seru” gumam shikamaru dan memberikan kode kepada penonton yang ada untuk berada dibelakang naruto.
“SASORI!!!”
Sasori yang masih berlutut tersentak dengan suara menggelegar dari arah naruto.
“beraninya kau merayu istriku Hinata…..” “AKAN KU BUNUH KAU!!!” kata naruto menghapiri stap scurity dedekatnya dan membuka kunci kalung kurama yang diikatnya.
“KURAMA BIJUU DAAMAA!!!” kata narutoyang berlari kearah hinata untuk menjaukan dari sasran biju daama kurama yaitu sasori ke tempat yang aman.
Kurama meluncurkan bijuu daama kearah sasori setelah mendapat kode dari sang majikan. Dan
WUUUUSSSSHH, sasori hanya bisa bengong melihat bulatan besar hitam meluncur kearahnya dan melemparnya kelangit dengan keadaan tubuh dan wajah serta piala awardnya gosong.
TINK
The end

Minggu, 26 Januari 2014

Kisame Batal

sumber: fanfiction.net
cerita ini tidak ada kaitannya dengan cerita yang alsi,atau hanya buat hiburan aja .
Selamat membaca:


Kisame , Batal

Pagi itu, tepatnya sih subuh.
Kira-kira jam empat pagi gitu
deh, sesosok makhluk biru tinggi
besar alias gede ato raksasa
(sebelas duabelas ame Hulk)
terlihat sedang sibuk mengisi perut di ruang makan yang gelap
(kaga bayar listrik!) sambil duduk
bersila di atas sebuah meja kayu
bundar. Setelah ngerasa
kenyang, makhluk itu pun
meninggal dunia (?), maksud ane ninggalin ruang makan dan
kembali ke kamarnya untuk tidur (lagi).

Dari balik sebuah kulkas
muncullah sebentuk makhluk
bertopeng obat nyamuk sedang
merinding disko. Dia pun berlari
keluar dari ruang makan dan
mendobrak sebuah pintu besi bertuliskan "Art is Beng-beng (?)
!". "Seeennnpaaiiii! Ada tuyul!"

"Berisik, un!"

DUAR!

###

"Leader-sama, un. Kamar eke direnopasi dong, un!"

Pein-si Leader-yang sedang
menyesap air kobokan (?),
mengintip dari balik koran bekas
setahun lalu yang tadi dibacanya.
"Lapor ame Kakuzu aja, Dei. Ntuh
orangnya lagi SKJ di depan ame Hidan." Belum sedetik dia
mengatakan itu, Kakuzu udah
berlari masuk kemudian berlari
keluar lagi sambil nentengin
sebuah koper dan brankas. "Nah,
orangnya baru aja lewat, Dei."

"Gara-gara Tobi nih, un! Sialan lu,
un!" gerutu Deidara.
Ditendangnya Tobi yang sedang
menyeruput sustagen senior (?)
di kolong meja.

"Tobi ngeliat tuyul semalem,
Senpai!" teriak Tobi di sela-sela
minumnya. Alhasil susunya
bermuncratan ke kaki Pein dkk.

"Tuyul?" seru Akatsuki kompak,
minus Deidara yang udah tahu,
Hidan yang lagi SKJ di luar,
Kakuzu yang entah raib kemana,
dan Kisame yang masih ngorok.

Ngorok?

Jiah! Udah jam delapan pagi masih aja ngorok. Kaga tau apa ntuh Itachi aja udah bangun dari
entah jam berapa buat ritual
ngumpulin air embun! (Ekh! Buat
apaan tuh? Ritual dukun?)

"Ritual awet muda ajaran
engkong gua, Bahlul!"

"Ita-kun ngomong ama sapa,
sih?" tanya Konan.

Pein langsung keselek air
kobokan kemudian mewek dan
berguling-guling di lantai-yang
kemudian diikuti Tobi. Gua aja
kaga pernah dipanggil semesra
itu ame Yayang Konan! protesnya dalam hati. Itachi dan
Konan yang gerah dengan
tingkahnya kemudian mutusin
buat mojok di waduk sebelah (?).

"Si Ikan Buruk Rupa ntuh kalo
tidur kayak babi, bangunin gih!"
bentak Sasori pada Deidara.
Deidara yang dibentak cuman
manyun-manyunin bibir (sok
imut) dan melenggang pergi.

Zetsu yang sedari tadi sibuk
ngejar laler buat sarapan (?)
pun ikutan pergi dari situ.
Tinggallah Sasori duduk sendirian
sambil ngeliatin duo guling-guling
dadakan tapi kompak. Sama- sama oranye!

Tik. Tok. Tik. Tok.

Ga berasa udah dua jam berlalu.
Hidan udah ikutan nongkrong di
ruang makan, duduk sebelahan
sama Sasori yang lagi mainin
Barbie Fairytopia. Pein dan Tobi
masih aja sibuk guling-guling. Sekarang malah udah
gelundungan ampe ke wc.

"Jiah! Kutu kupret lu bangun jam
segini!" maki Hidan saat Kisame
memasuki ruang makan. "Bau
jigong lu!"

Kisame duduk di sebelah Hidan.
"Tadi abis sahur lupa gosok gigi,
coy!" sahutnya watados. "Ih! Kaga
puasa lu, dan?" serunya (sok)
jijik ngeliatin isi sarapan Hidan.
Ada beras sama bunga kembang tujuh rupa. Udah kayak sesajen
aja tuh.

"Bau tengik! Ngapain lu puasa,
hah? Mau tobat? Sekalian aja
keluar dari Akatsuki!" bentak
Hidan emosi. Acara makannya
terganggu oleh bau tak sedap
dari mulut Kisame, selera makannya jadi hilang.

"Pan puasa lagi ngetrend nih
sebulanan ini. Itachi bilang kalo
kita hidup sambil ngikutin trend,
artinya kita itu pesyenista, coy!"
jelas Kisame. Sasori mandangin
dia dengan tatapan 'lu-emang- nista-coy!'.

"Yoweslah! Ari ini jadwal lu
belanja, pan? Minggat sono ke
pasar! Kalo perlu ga usah balik
lagi ke sini, Setan!" perintah
Hidan bak ibu-ibu berotot
preman pasar.

Jadilah Kisame pergi dari rumah
indahnya yang adalah kamuflase
dari sebuah gua menuju pasar di
negara sebelah (jauh amat dah)
dengan menunggang Samehada
(lu kate ntuh kuda?) sambil berdoa semoga imannya kuat
ngejalanin puasa.

###

Astajim! Ini pasar ato kebun
binatang? tanya Kisame dalam
hati. Baru aja beberapa langkah
memasuki gerbang pasar, dirinya
udah disuguhi pemandangan ala
Discovery Channel gitu, dimana binatang-binatang pada
berebutan mangsa. Bedanya
yang dia lihat adalah ibu-ibu lagi
berebutan bahan makanan
dengan beringas gara-gara lagi
ada sale 70% (ini pasar ape mall?).

Kisame baru aja ngelewatin
konter bagian daging saat dia
ngeliat dua ibu-ibu saling jambak-
jambakan. Makjang, itu pan
enyaknye Naruto sama Itachi!
Pelan-pelan dia berjalan mepet dinding, bahasa kerennya
merayap. Udah berasa kayak
cicak aja tuh makhluk.

"KISAME?" panggil tuh dua ibu-ibu
begitu ngenalin sosok nista
Kisame.

Padahal Kisame udah menyamar
pake kostum Spidergirl (?) yang
roknya renda-renda gitu, masih
aja ketauan. Dia berbalik sambil
nyengir, tapi ga keliatan karena
memakai topeng. "Sapa yah?" tanyanya (sok) innocent dan 50
cent.

"Loh? Kirain Kisame," ujar ibu-ibu
berambut hitam panjang berponi
belah tengah ntuh sambil tetap
berantem. Sekarang
berantemnya pake cakar-
cakaran.

"Nama ane bukan Kisame, Bu.
Nama ane Bret Pit," Kisame
ngeles. Setelah itu dia langsung
kabur, takut ketauan. Bisa
gawat kalo ketauan nipu istri
Hokage ke-4 sama istri ketua Kepolisian Militer Konoha. Bisa-
bisa dia digoreng, dibakar,
dilalap, dan lain-lain.

Digoreng saus tiram enak tuh
kayaknya. Nyammy!

###

"Nek, Ayamnya sebiji berapa?"

Nenek-nenek gahoel yang lagi
megang parang itu melototi
Kisame. "Lu kate ini tai?" Dia
nodong-nodongin tuh parang
tepat di depan idung Kisame
yang udah mblesek ke dalem (?) demi menyelamatkan diri. "Panggil
akyu Onee-chan dong ah~"

Bulu roma beserta colosseumnya
(?) langsung meremang. Kisame
mau tak mau kalau dimadu (?)
terpaksa menuruti permintaan
nenek gahoel yang memakai
gaun berbelahan dada rendah berwarna ngejreng itu, daripada
dia digoreng Konan. "O-nee-
Onee-chan, a-ayam-nya se-
seekor be-berapa?"

"Buat kamyu cumah 50.000 Ryo
aja, ganteng."

Akhirnya setelah berpuluh-puluh
tahun hidup menduda(?), ada
juga yang muji seekor(?)
Hoshigaki Kisame ganteng. Kalo
kata Syahrini, sih, Alhamdulillah,
yah. "MAHAL AMAT! DI PASAR SEBELAH AJA BARU 26.000 RYO!"
Oh, ternyata abang kita satu ini
ga kemakan rayuan si nenek
tadi.

BRAK!

Kisame menatap ngeri ujung
parang yang tertancap ga jauh
dari tempatnya berdiri. Keringat
sebesar biji duren nangkring di
jidatnya. Tau-tau aja dia udah
ngejengkang ke belakang gara- gara si nenek melompat
menerjangnya.

Kali ini doa Kisame bertambah.
Semoga gua masih perawan,
doanya. Sedangkan nenek tadi
udah grepe-grepein dia pake
parang (?).

###

Tersiksa!

Kisame bener-bener tersiksa
lahir batin! Udah digerayangin
nenek-nenek cabul, ngeliatin
temen sebangsa setanah airnya
dibacok (ikan, loh), ditambah pas
pulang diceramahin Konan, plus kuah-kuahnya. Lengkap!

"Yang sabar yah, Senpai. Anak
baik disayang Jashin-chan,kayak Tobi!"

Kisame misuh-misuh ngeliatin Tobi
yang lagi ngemut es krim jeruk.
Cobaan berat nih, mana pas
tengah hari lagi panas-panasnya.
Sabar, Kis, sabar, ujarnya dalam
hati. (Ini perasaan ane aja ato Kisame berasa manggil Masashi
Kishimoto? O.o?)

"Bi. Jangan maem es krim depan
gua dong, lagi puasa nih!" protes
Kisame. Gerah juga dia ngeliatin
tingkah Tobi yang ngejilatin tuh
es krim ampe muter-muter 360
derajat.

"Ih! Tobi kan makannya di
samping Senpai, bukan di depan!
Lagian Tobi ga puasa kok!"
Walhasil Samehada diayunkan
Kisame, dan Tobi pun melayang
ke langit dan menghilang. Ting!

Kisame memutuskan untuk jalan-jalan ke Konoha aja. Kali-kali aja
di sana ga menyengsarakan dia.

###

Salah besar! Keputusan Kisame
buat menghindari hal-hal yang
membuatnya sengsara ternyata
malah menjadi bumerang baginya.
Astaga, ini cobaan paling berat
selama hidupnya, lebih berat daripada saat berat badannya
naik 2 kilogram sebulan lalu.

Masa ya, tadi dia ketemu sama
Naruto sama Chouji lagi makan
ramen. Trus ketemu Shikamaru
sama Chouji lagi makan yakiniku.
Trus ketemu Kiba sama Chouji
lagi makan dango. Trus ketemu Sasuke sama Chouji lagi makan
ayam bakar.

Setelah menganalisa semua tadi,
Kisame menarik tali kolor, eh,
kesimpulan. Bahwa di mana ada
makanan, di situ ada Chouji.

Krik... krik...

###

"I-Ino-c-chan, a-aku ga b-bisa
na-napas. Hah."

Kisame najemin telinga pake
pisau (?), kemudian meringsek
nempel di dinding. Daritadi dia
penasaran suara desahan siapa
yang menggugah jiwanya (ehem!).
Pelan dia melongok ke balik dinding.

Astaga! Demi Jashin pake kutang!
Kisame ngeliatin Ino sama Hinata
lagi yuri-an. Ckckck, lagi bulan
puasa malah bikin dosa! Ane
laporin sama Neji juga Sai nih!
batinnya. Secepat kilat dia pun terbang (?) menembus cakrawala
dan menuju kediaman Hyuuga
terlebih dahulu.

Sesampainya di sana, dia ga
nemuin siapa-siapa. Bahkan
pengawal yang biasanya berjaga
di depan gerbang pun ga ada
(udah kayak istana Presiden aja
pake pengawal segala). Jadi, Kisame memutuskan buat masuk
aja dan mencari Neji. Biarin dia
dikira maling, toh misinya
sekarang adalah misi suci!
BRAAKK!

Kisame mendobrak pintu kamar
Neji (macam tau aja kamar Neji
yang mana). "Neji! Ada yang mau
gua bi-"

Kata-kata Kisame ga sempat
selesai karena di depannya
terpampang adegan 21 tahun ke
atas. Pelakunya adalah Neji dan...
Sai?

"MAMIII!" Kisame berlari keluar
sambil teriak-teriak histeris.

"Apaan sih tuh makhluk? Pintu
kamar gua ampe jebol gitu,"
protes Neji.

"Neji-kun, lanjutin ga nih?
Nanggung ih," seru Sai manja
sambil gelayutan kayak orang
utan di dada uhuk-bidang-uhuk
Neji. Neji tersenyum mesra (baca:
penuh napsu) kemudian menenggelamkan diri mereka
berdua di balik selimut.

###

"BATAL HUAAA! PUASA GUA BATAL

" Kisame ngejogrog di atas
jembatan dekat pemandian air
panas. Kadang dia ngerendam
kepalanya dia ke dalem sungai di
bawah jembatan (?) sambil
menangis gaje. Tangisannya yang cempreng terdengar membahana
sepanjang Konoha, membuat
resah warga desa aja. Mana
bukan desa asal dia lagi,
ngerepotin!

"Hoshigaki-san kenapa?"

Dengan kepala basah Kisame
berbalik menghadap arah suara
berasal. Seorang kunoichi
bercepol dua menatapnya
dengan wajah khawatir. "Ung..."

"Waduh! Kenapa atuh, ampe
amburadul gitu mukanya!"

Komentar tadi sukses membuat
Kisame nangis histeris dan
berguling-guling ampe nyebur ke
sungai.

"Oalah, cuma gara-gara itu. Ga
batal kok. Lagian yang ngelakuin
itu kan orang lain, bukannya
Hoshigaki-san, 'kan?" Kunoichi
yang dikenal dengan nama
Tenten tadi mengusap wajah bersisik milik Kisame dengan
saputangan putih miliknya (ane
jamin tuh saputangan bakalan
koyak!).

Kisame terharu, baru sekali ini
ada perempuan yang berlaku
baik padanya. Mungkinkah ini
berkah dari puasanya? Kalo
memang begitu, dia bertekad
akan sembah sujud sambil gegulingan pulang nanti (lebay
amat lu, Kis). "Uh, Arigatou ne,
Dendeng-chan."

PLAK!!

Seketika itu juga pipi halus
kasarnya (?) digampar dengan
golok naga milik Tenten. Kasian,
kasian, kasian.

###

"Yo! What's up, Bray!"

Kisame beneran mau nyungsep
ke sungai saat itu juga. Hati lagi
galau, eh, malah dikagetin. Plus
dipanggil begitu bikin dia keki aja.
Emangnya dia cowok apaan, bok
(Pan dipanggil Bray, bukan Blay, Kisa-kun)!

Pas dia berbalik, sebentuk cowok
yang giginya sebelas dua belas
dengannya nyengir gaje sambil
nentengin pedang raksasa. "A-
ano. Saha teuh?" tanya Kisame
sambil pasang muka bloon.

"Ih, Kisame-senpai tega deh,
lupain eke. Ini Suigetsu, Senpai~"
balas si cowok dengan bahasa
penghuni perempatan tiap
tengah malam ke atas. Ga lupa
kedipan mata centil, mbikin yang ngeliat dijamin langsung hamil
dadakan (?).

"Ung... Suigetsu nyang mana,
yah?" tanya Kisame lagi, kali ini
dengan nada manja, ga mau
kalah.

Suigetsu langsung menabok muka
Kisame. "Sui mantannya Momo.
Malah planga-plongo."

"Momo pokalis Geisha? Astaga!
Ane pens berat itu band!
Sungguh aku tak bisa~ Sampai
kapan pun ta-" Lagi-lagi Kisame
ditabok, sekarang pake sendal.

"Momochi Zabuza! Dah ah! Senpai
mau ikut berenang, kaga? Teman
ane, Juugo ame Karin udah
nungguin di Lembah Akhir," ajak
Suigetsu.

Berenang? Gapapa kali, yak,
itung-itung sambil nungguin
adzan magrib, pikir Kisame dalam
hati. "Nyoklah. Er, tapi apa bener
elu mantannya si Zabuza?"

Suigetsu cuman ngangguk-
ngangguk, lagi-lagi dengan
sebuah kedipan maut. Kisame
hampir aja ngejengkang saking
shock-nya, dalam hati dia sempat deg-degan gitu deh (ciyeee!).

Cinta satu sorekah(?) ini? Hanya
Jashin-sama yang tau.

###

"MAKAN! MAKAN! MAKAN!"

Konan menggebrak meja, geram
dengan tingkah para anggota
Akatsuki itu. Dirinya serasa
kayak ibu-ibu pemilik panti
asuhan, dengan anak-anak yatim
segudang (ga kepikiran jadi germo, Nan? Lumayan tuh, anak-
anak elu sewain ke tante-tante
di Kirigakure!). "Berisik kalian!
Makanin aja tuh taik kebo di
depan!"

"Konan chayank~ Jangan marah-
marah, ntar keriputan kayak
engkong Hitachi~" Pein sukses
ngejengkang gegara ditendangin
bokongnya oleh Itachi.

Semua anggota Akatsuki-minus
Kisame-pada ngumpul di meja
makan. Jam udah nunjukin jam
tujuh malem, tapi Kisame ga
pulang-pulang (perasaan Kisame
bukan bang Toyib, deh).

"Duh, laper! Mana si Kampret
Kisame ntuh, hah! Katanya
puasa, tapi udah lewat magrib
kaga pulang juga!" maki Hidan.
Perutnya udah mulai orkestra
keroncong.

"Diculik Wewe Gombel kali, un,"
tebak Dei.

Zetsu dan Tobi ngakak
ampe rolling-rolling di lantai.

"Wewe Gombel juga pilih-pilih kalo mau nyulik, kali! Contohnya yang imut-imut kayak gua!" tukas Sasori, kepedean.

Pein, Konan, Dei, Itachi, Hidan, dan Kakuzu pada natapin tuh cowok bantet dengan tatapan 'lu-temennya-wewe-gombel?'.

Kesembilan makhluk tadi mulai ga
tenang setelah beberapa menit.
Ada yang ngeluh kelaperan, ada
yang ngeluh mau nonton pelem
Barbie, ada juga yang ngeluh
mau berak, udah cepirit! Pas giliran Tobi mau protes, suara
gebrakan dari arah pintu depan
ngebuat penghuni ruang makan
ntuh pada jantungan. Ditambah
lagi suara tangisan nge-bass tapi
cempreng (?) yang membahana ngebuat suasana mendadak
horor.

"HUUEEE!"

Suara tangis itu terdengar
semakin keras dan dekat.
Kedelapan makhluk bergender
campuran antara cowok,
taneman, dan zombie, pada
ngumpet di ketek Konan (?). Konan langsung menggelinjang
saat sehelai bulu ketek yang
sengaja dia tumbuhin ampe tiga
meter (?) dicabut.

Lagi asik-asiknya ber-horor-
horor ria di ruang makan, tau-
tau aja Kisame nongol. Lengkap
dengan es cendol pribadi, alias
ingus. "PUASA GUA BATAL! HUAA!"

"Gua pikir setan, taunya Kisame.
Sontoloyo," ucap Itachi kesal.
Padahal lagi asik-asiknya
nyesapin aroma ketek Konan (?).

Akatsuki-minus Pein, Konan,
Sasori, Deidara, Zetsu, Itachi,
Hidan, dan Kakuzu-langsung
ngerubungin Kisame (jiah! Ntuh
mah cuman Tobi seorang!).
"Senpai kenapa? Ngintipin cewek mandi yah, makanya batal?"
Bukannya tambah tenang,
Kisame malah makin histeris dan
gegulingan di lantai.

"Kenapa sih? Udah jam berapa
ini, masih juga ngomongin puasa!
Kalo udah buka yah emang udah
batal dong!" bentak Pein murka.

"Hiks. Bukan! Sebelum adzan,
puasa gua udah batal! Huuaaa!"
Sekarang Kisame udah berenang
gaya punggung di lantai (?).

"Kok bisa?" tanya Itachi,
penasaran.

Kisame mulai duduk bersila di
lantai. Tobi dan Zetsu ikutan
duduk di sebelahnya. "Tadi gua
berenang sama geng Taka."

"Sama Otouto gua?"

Kisame menggeleng pelan.
"Sasuke ga ikut. Gua batalnya
gara-gara berenang. Hiks."

"Kok bisa?" tanya Itachi,
mengulang pertanyaan.

Kisame menyedot ingusnya. "Gua.. Nelen air sungainya."

Krik... krik...

"GOBLOG!" maki Akatsuki-minus
Kisame dan Tobi-kompak. Jadilah
Kisame kembali mewek guling-
guling di lantai.

"Huh! Paok, un! Betewe, besok
sahur apa yak, Nan, un?"

Kisame mendadak berhenti
nangis, dan melototin Deidara.
Deidara yang dipelototin jadi
salah tingkah gitu, ga banget!
"Katanya pada ga puasa... kok
nanyain sahur?"

"Puasa, nyong. Pan besok ari
pertama puasa," jawab Sasori.

Loading 0%
Loading 25%
Loading 53%
Loading 78%
Loading 100%

"UAPAH!" jerit Kisame plus kuah-
kuahnya tepat di muka Tobi. Tobi langsung tepar. Setelah itu dia
pun ikutan tepar, tindih-tindihan
sama badannya Tobi.

"Lebay banget deh tuh kucrut.
Tapi besok kita sahur ikan hiu
goreng, pren!" seru Pein girang
sambil kayang di atas meja.
Akatsuki lainnya-minus dua insan
yang tepar-ikutan joget ga jelas. Itachi bahkan hampir
striptease (?).

Selasa, 21 Januari 2014

Truth or Dare

Author : Miya-Chan a.k.a BabyPheonix(@MisScspy28)
Dislcaimer : ©NARUTO Belongs MASASHI KISHAMOTO-SAMA
Rating : M (untuk kata-kata tidak senonoh-_-)
WARNING: Out Of Caracter! AU! ABSURD!, kata-kata tidak baku! EYD jelek-_-
 Note : Fanfic ini hanya untuk lucu-lucu aja,! jangan di anggap serius atau apa lah ,,,this JUST FANFICTION..!!! JUST FOR FUN..! ( anggap anggota akatsuki punya drom sendiri, author ngga tega liat mereka tidur di goa *eeeaa hug akatsuki*)
clover ff
-RnR-
Di sebuah Dorm yang tidak terlalu besar tinggal lah 10 makluk aneh yang sedang bermalas-malasan karna memang mereka ngga ada job sekarang kan hari minggu, tunggu dulu mereka berkerja sebagai pembunuh bayaran yup kalian tahu kan akatsuki ninja yang terkenal karna kejahatan nya, sebenar nya sih yang ngangur di rumah itu Cuma dua biji(?) yang lain nya pada kerja sambilan si itachi sama kisame lagi kerja bersihin WC kantor Hokage di konoha -_- euuh* pein sama konan lagi dikamar, ok ini ngga usah di bahas author anak baek ngga pernah bikin fanfic dewasa (boong banget) si hidan sama kakuzu lagi jalan jalan entah kemana palingan tu dua orang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang hidan tampa kakuzu butiran uang*apaan ini..?* si sasori lagi belanja di warung nya abang yamato (bayangkan sendiri-_-) dan si zetsu lagi di wc sejak tadi boker ngga siap siap lah palingan dia tengelam dalam lautan keloset*dilempar pot bunga* dan yang tinggal hanya dua orang ngga penting yang satu ngga jelas jenis kelamin nya cowok atau cewek, ni orang suka banget main petasan -_- dan selalu bilang kalau “seni itu adalah ledakan un..!” yap deidara. Dan yang satu lagi anak baru yang terus pakai topeng lolipop yang dia ngaku anak baek, padahal sebenar nya dia anak autis*mati* yap!! Tobi (favorite author ni XD)
“Bosaaann!!! Un!!” teriak deidara sambil berbaring di sofa
“ia ni senpai tobi bosan juga! Mana sih senpai yang lain nya kok belum pulang juga ya..?”
“mana gw tau un!” deidara yang mulai naik darah berjalan kesal menuju dapur untuk mengambil beberapa cemilan tapi preeet!!! Sok! mana ada cemilan si sasori aja lagi beli bahan makanan.
“what!! Ngga ada cemilan! Aakhh!! Akatsuki! Poor!!!!!!!!!!! un” teriak deidara menggema hingga ke langit ke 10 *-_- lebay* saking kesel nya si deidara dia nekat masukin bom banyak banget ke dalam kulkas.ngga tahu buat apa tujuan nya-_-?
“tobi updet status aaah!! Tapi males.. tobi kan pakai twitter..”
“apa hubungan nya nyet!(un)”
“twitter ngga ada yang nge like” kata tobi dengan ekspresi wajah sedih padahal muka nya ngga nampak *author sarap*
“-_________- et dah lu un!”
Namun beberapa dasawarsa*jiaaah lama!* akhir nya datang lah makluk kece yang status nya masih suami author ya*jjddeeer* dan di temani sama makluk mirip ikan teri got(?)*samehada melayang* yaa si itachi my bebe dan couple nya kisame datang dengan wajah ngga elit nya.
“kami pulang!! Mina!!!” teriak kisame lalu ngibrit ke WC karna memang pengen boker sejak tadi tapi…
“ooii!! Siapa di dalam oii!!!” teriak kisame sambil ngegedor pintu WC
“entar gw masih merenung ni!”( kata bapak sosiologi author jamban aka wc adalah tempat terbaik untuk merenung ._.)
“ehh!! Preet! Ini gw udah mau brojol~(?)”*bokerface*
“sebentar lagi ……!”
“kapan!! Nyeet!!”
“setelah pesan-pesan berikut ini”
sumpah si zetsu bener-benar ngajak tauran dia kira iklan apa, karna udah ngga tahan lagi si kisame ngancurin pintu pakai samehada dan terlihat lah si zetsu lagi duduk di lantai kamar mandi ternyata tu orang ngga boker-_-!
“eh elo kis. udahan ah…” zetsu dengan muka watados nya ngelewati si kisame yang warna nya udah merah saking marah nya belum lagi nahan boker, tapi masalah nya itu pintu udah hancur gimana mau boker coba entar ada yang gintip lagi *-_- PD* terpaksa dech si kisame boker di jamban belakang dorm-_-? Yang jauh nya 2 km tadi drom *eeh buseet!* #PoorKisame
#SabarKisame
sementara kisame boker? Tampak itachi sedang duduk bareng tobi dan deidara di ruangan tengah dan beberapa menit datang lah seorang lelaki berambut merah dengan wajah yang babyface membawa lumayan banyak barang-barang belanjaan
“Minnaa!! Aku pulang!” teriak sasori sambil membuka sepatu nya dan memasuki ruangan drom dengan senang hati tobi dan deidara menyambut nya.dan membantu sasori membawa barang bawaan nya.
“sini senpai tobi bawain..”
“sini gw bawain .. sasori-chan kan capek ia kan..??” kata deidara sambil ngambil barang barang di tangan sasori, sedangkan si empu nya sibuk mikir “ini duo kepret(?) ngapa coba baik amat-_- pasti ada mau nya ni..”
“ia deh.. oh ya yang lain udah pulang..?”
“udah senpai ehh tadi si itachi senpai, sama kisame senpai udah pulang..” jawab tobi sabil ngeletak barang-barang di atas meja makan
“oh! Si leader mana ..?”
“tau tuh sejak tadi ngga keluar-keluar dari kamar un!” jawab deidara sambil ngeletak belanjaan di atas meja plus nyolong satu makanan-_-
“pasti tu orang berdua lagi ngelakuin adegan rate M”
“tapi kata author nya dia ngga pernah bikin cerita rete M” kata si tobi ngebela author *plllak
“lah prreet! Banyakan rate M kalee!!!”
[Author : Mbah sasori! Masalah buat lo ee ! besok gw buat lu di grape-grape sama si deidara ampe pingsan!!” author yang udah mulai esmosi karna ngga terima di leceh kan mbah sasori nah lo kenapa author mangil si sasori  mbah..?yang notabe muka nya mirip anak sd :v [Aurhor: yang sring nonton naruto pasti tau! Si sasori tu kan udah tua dia oplas tu! Kemarin author ketmu dia di klinik oplas di korea, readers:lah lo ngapa di klinik oplas..?
author: beli lilin gw mau ngepet sama si sasuke entar malam minggu*ngga nyambung!!!!*
akhir nya author di chidori sasuke dan di benemin ke segitiga bermuda sama si sasori ok tadi selingan aja abaikan#jdddeeerrrr!!]
Setelah beberapa abat kemudian*pletak* datang lah si cadar nista dan  penggemar jashin nomor satu dengan keadaan basah kuyup dan ngga elit lah palingan tu orang terjatuh dalam lautan got*plllak {sejak tadi rumor aja ni author -_-}
“eeh kok senpai pada basah..?” tanya tobi cengo melihat senpai senpai nya basah kuyup dan muka ngga elit tambah hancur tu muka -_-*di cekek hidan*
“tau tuh! Ni gara gara si jashin! Sok alim banget!!lo!” sembur kakuzu membuat ujan lokal di drom akatsuki
“eeh! Cadar ! nyolongkan ngga boleh lagian uang lo banyak!!”
“kan gw pengen tu jambu! Pan ngga ada orang nya!”
“ehh apa-an ni sudah sudah jangan berteman!” tereak si leader yang datang nya entah sejak kapan udah gitu ngomong nya ngaco -_-
“BERTENGKARRRR!!!!!!” teriak member yang lain di telinga leader nya yang budek, ternyata selain suka bokep si pein budek -_- poor banget ni orang.
“eeh! Apa-an ni rame-rame..?” tanya si kisame yang udah balek dari jamban belakang.#puk puk
“ia apaan ni rame-rame..?!” si zestu sama konan nyosor kaya bebek ke tengah-tengah akatsuki lain
“ni gara-gara si jashin gw basah!!”  sembur kakuzu sambil nunjuk-nujuk muka kesel nya hidan
“lah gw basah juga nyet!”
“lo sok alim!”
“cadar nista!”
“kampret!”
“mony*t!!!”
“STOOOPPP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak sasori yang ngga tahan dengerin ocehan si kakuzu sama hidan yang saling melemparkan ejekan yang sebenar nya fakta mereka masing masing.*digorok*
“sebener nya kalian berdua tu basah kenapa sih !e?” tanya sasori yang esmosi tingkat cinta author ke itachi*susanoo*
“gini sebenar nya tadi kita kan jalan-jalan gitu.. trus gw pengen jambu yang ada di halaman nya rumah orang, trus gw panjat deh tu batang jambu ehh! Si jashin ribut benget bilang itu dosa lah itu laknat lah itu apa lah trus narik-narik baju gw sampe gw jatuh eeh! ternyata itu batang jambu punya karin-_- and gw basah dech di siram sama tu nenek sihir plus di uber pake golok sama si suigetsu ! ini semua gara-gara lo! Jashin!!!” jelas kakuzu sepenjang tembok china sedangkan member yang lain hanya cengo. Bahkan gigi nya si kisame hampir copot(?)
“lah itu doang !!juga! Udah lah ayo baek an!” kata si pain sambil narik-narik tangan nya kakuzu sama hidan buat salaman, tapi tu orang ngga mau malah si pein yang nyungsep gara-gara di tendang sama si dua duit-_-)
“eeehh!!! Udah donk senpai! Gini aja kita main yok kebetulan semua nya ada di sini yaaay!! Senpai!!” kata si tobi sambil nari-nari gaje
“kita main apa..?” tanya itachi yang sibuk ngolesin cream keriput nya
“truth or dare! Gimana..? un..?” usul deidara
“permainan apaan tu..??” tanya zetsu sambil nggaruk pantat(?) dasar tanaman katrok.*ditelen zetsu*
“katrok lu! Un! gini  pertama kita duduk melingkar un, trus botol kosong ini un.. di putar dan kalau botol berhenti di salah satu orang maka mereka harus pilih truth or dare pertanyaan atau tantangan .. gitu un..” jelas deidara yang lain nya hanya memangguk dan mereka semua duduk membentuk lingkaran.
“tunggu! Kalo gw ngga mau gimana..?” tanya si zestu
“kalau ngga mau harus traktir kita makan 1 minggu + bersihin drom selama 1 bulan! Gimana..?senpai..” kata si tobi sambil ngeletakin botol  kaca yang barusan dia ambil dari tukang loak sebelah rumah—“
“eehh!!! Muke gile! Ie deh! Nyuk mulai! Siapa yang putar botol nya dulu..?” tanya si hidian sambil ngaruk ngaruk kepala yang ngga keremas selama 2 bulan *pppllak*
“batu gunting kertas! Dulu un!!”dan mereka semua pun jaken mulai batu gunting kertas dan… jadi lah yang memutar botol pertama adalah si kisame yang sejak tadi ngupil(?)
“gw!! Yaaayy!!! Ok gw putar yaw..” kisame mulai memutar botol kaca dan semua member berdoa dalam hati supaya ngga dia yang kena, dan korban pertama adalah hidan
“hidaaan!!( Senpai!!!!) (un)” teriak member  sambil nujuk idam , si hidan lansung sweatdrop
“eekh! Gw! T_T jashin selamatkan lah aku…”
“ehm.. Truth or dare..?” tanya si kisame ketawa setan sumpah ini horor permirsa, hidan hanya melihat sekeliling dan mulai menarik nafas
“Dare..”
“ok! Lu harus minjam buku icha-icha sama jiraya..” kata si kisame sambil ngelanjutin gupil nya ngga mau tahu tentang ekspresi hidan yang benar benar ngga elit
“eekhhhh!!! Oii! Jiraya udah mati bego! Masa gw harus nyusul dia -__-“ hidan ngga terima dia di suruh mati.
“kalau gitu tinggal minjem sama si kakashi kan…” kata itachi malah ngebuat si hidan makin sweatdrop
“gww !! ngga mauuuu T_T ini penganiayaan !!”
“udah lah senpai dari pada neraktir kita makan 1 minggu + bersihin drom selama 1 bulan ? senpai mau..?” tanya si tobi sambil pose ala cheribel*hhueek*
“ia.. dech gw pinjem! Kalo gw mati gw gentayangin lo semua awas aja lo!”
hidan pun pergi ke luar drom dan mulai berjalan menuju konohan.
“ok-ok sambil nunggu si hidan kita putar botol nya! batu gunting kertas  lagi~ “ titah tobi dan mereka semua batu gunting kertas lagi dannnn yang menang adalah zetsu >O<
“eeh gw menang..~ ok gw putar ya..” zetsu pun memutar botol sama kaya tadi kok pada berdoa ngga jelas komat-kamit gitu*pllak dan botol berhenti di sasori-_-
“lah!! Anjrit dah!”
“truth or dare..?!” tanya si zestu dengan nada horor
“truth!!”
“ok!! Truth kenapa eyang subur ngga nikahin si sakura!”*pertanyaan macam apa ini!!*
“-_______- mana gw tau bego!!!!”
“eeh tadi salah tadi salah.. !! Lo mellakukan adengan rate M sama deidara kan!!?”
“eeeh!  Nggak! Nggak! Siapa bilang! Ni pasti lo kan thor nyebarin berita hoax!” teriak si sasori sambil nujuk nujuk author ehh kok gw -_- kenapa author di bawa-bawa mbah!*ok abaikan*
“gw liat pas itu di dapur iaaa kan.!!!” Sewot zestu sampe muncrat muncrat dan terjadi lah hujan lokal di drom *sediakan payung*#di makan zetsu#)
“nggak kok benaran!!! Gw ngga pernah ngelakuin itu sama deidara..” kata si sasori sedangkan si deidara udah hampir mimisan ni orang mikir kotor, lain dengan tobi tu anak aura hitam nya menyebar kemana-mana.. dan member yang lain Cuma bisa cengo  sambil masang tampang “sumpeh lu!”
“ayooo ngaku aja lah! Gw tau kalian pada yaoi[boy x boy] semua kan! Gw aja yang normal[boy x girl] !” pein nyosor and bilang hal yang ngebuat member yang lain minus konan  minus zestsu pada nyesek.
“ia ia gw ngaku puas lo semua!” teriak si sasori sambil manyun-manyun, deidara udah pingsan tobi nangis darah yang lain tepuk tangan *prok prok prok*
*brrrraaakk!!!* lagi asik datang lah si hidan yang babak belur
“nih!!! Buku nya!” teriak hidan sambil ngelempar buku icha-icha itu ke muka ikan nya kisame.
“sip..!”
“hidan lo ngga papa..?” tanya kakuzu sambil ngelus muka babak belur nya hidan, yang ngebuat semua yang ada di dalam kaget tingkat kabupaten-_-*pletak*
“ehg..? ngga kok.. gw baik..-//-a”
“CIEEEE CIEEEEEEEEEE!!! CIEEEE!!!!” teriak member yang lain nya membahana di drom ,muka nya si kakuzu sama hidan udah mateng merah bnget
“udah.. donk..! malu gw >///<”
“kok bisa babak belur un..?” tanya deidara sambil nujuk muka nya hidan, sebenar nya si hidan babak belur tu gara-gara..
-Fles bek on- inggris lo ancur thor -_-
kembali saat hidan ke konoha, sepanjang jalan tu orang ngomel-ngomel ngga jelas gitu, eett di jalan ketemu sama si sasuke yang entah sedang ngapain di dekat sungai boker mungkin ye*ngga elit bnget-_-*chidori melayang(?)* karna sasuke nampak si hidan otomatis sasuke langsung nyerang hidan. Trus ngikat hidan di pohon #pray to jashin
“mau apa kau..?”
“yah!! Itachi! Adek lo !! huee T_T eeh sasuke lepasin gw donk! Gw cuman mau ke konoha aja..”
“mau apa  kau ke konoha..?”
“minjam buku icha-icha nya si kakashi”
“-___-“ sumpah si sasuke lansung sweatdrop  trus ngelepas ikatan si hidan dengan muka cengo nya, trus langsung pergi gitu aja  sebenar nya si sasuke merinding dengar alasan nya hidan ke konoha ya ia lah itu mah nama nya strees!*lempar sempak*
[Konoha]
setelah menempuh perjalanan yang tak jauh sampai lah hidan di gerbang konoha gakure, dengan sok elit nya si hidan masuk dan alhasil tu orang di kroyok ampe babak belur trus di seret ke kantor kage, ye iya lah sok banget mau ke konoha padahal ninja buron tu orang otak nya segede apa sih-_-
“-____- ah! Apes gw!!”
“apa tujuan mu ke konoha..” titah Tsunade sambil membanting*typo* memukul meja
“itu! Gw cumaa mau.. anu..~”
“katakan!!!!”
“gw mau ketemuan sama hatake kakashi”  jawab hidan dengan mantap, dan datang lah si kakshi dengan muka kaget “sejak kapan gw sama hidan janjian ketemuan=_=” kata si kakashi dalam hati, anggap aja kita kedengeran *maksa*
“apa..?”
“gini loh anu..~”
“anu” gw ngga apa-apa tu”
“BUKAN ITU BEGO!!” hidan esmosi ternyata si kakashi lebih ngeselin dari pada yang dia bayangin
“yang  jelas donk!”
“itu… gw….”
“lo mau ngambil si naruto! Ngga bisa!!!”
“itu sih tujuan utama akatsuki tapi disini gw cma mau minjem buku icha-icha yang sering lo baca itu!”
hening~ hanya terdengar suara semut(?) sumpah semua orang yang di ruangan langsung pada sweatdrop, hampir aja masker nya kaksih copot, dengan perasaan yang campur aduk kakashi ngasih buku itu ke hidan.
“weeh!! Bsok gw balikin ya mas bro!” dan begitu lah cerita aneh nya si hidan -_- blum selesei sampai di situ pas mau pulang ketemu shikamaru, usut punya usut ni si hidan kepincut sama si rambut nanas ini (kakuzu: kok perasaan gw ngga enak deh)
“mas.. ke KUA yuk “ hidan mendadak cucok permisa-_- benerkan tu orang kepincuk bnget sama shikamaru
“ Elo! Iiihhh!! Jangan dekat-dekat!! Woii! Bukan nya lo udah mati gw bunuh!!!!”
“eh -_- ia juga ding..! si jiraya aja udah mati aah itu urusan author nya, ayo mas!! Nikahi akuu mass!!”
*jjdddeerrr!!* dan adengan ini berakhir dengan author di timpuk sama warga desa plus si sikamaru ngibrit takut di kejar banci dadakan[baca: hidan]ini horor banget cerita nya bayangin aja readers! bayangin kalau hidan mendadak cucok dan ngotot minta di bawa ke KUA sama shikamaru, mau jadi apa dunia ini*author di lempar bakiak*
-Fles Bek off-
Hening~ member akatsuki masih terbengong bengong mendengar cerita mengenaskan nya hidan tapi dia ngga cerita di bagaian akhir itu soal nya entar si kakuzu ngamuk ngamuk lagi.
“ok! Sekarang gw kan yang muter sini botol nya!” hidan pun ngambil botol dari tangan nya sasaori, dan memutar botol itu… taraaaaa botol itu berhenti di itachi..
“khukhukhu,,, truth or dare!!!!”
“truth…”
“ok! Kenapa si sasuke ngga nikah sama karin..?”
“eehh!!! Sasuke itu milik gw ajaa!! Ngga boleh ada yang ngambil..”
*gubrrraaakkk!!!!* satu ruangan sweatdrop baru tahu kalau itachi itu brother komplex tingkat internasional.
“oii!! Aku sakit hati!” sembur kisame
“-_-gw ngga suka sama lo ikan..!!” *jjddeeerrrr!!!! Berasa di sambar petir kisame langsung jalan ke pojokan ruangan dan nangis tersedu sambil koprol ngga jelas
“gw ngga mau main lagi!! Patah hati gw..! huuaaa emak!!!!!!!!!”
“-_- biar aja sini gw ! yang putar !” itachi pun memutar botol itu sementara si kisame masih pundung di pojokan sambil nyait nyait tangan pakai kertas-_- dannn botol pun berhenti di pein leader bokep.
“aa… kok gwwww!!!
“ngga ada! Truth or dare!!!” teriak itachi ngga nyante
“dare…”
“Ok! Lu harus bujuk sasuke supaya ke sini..!”
“eeeehhh!!!! Lo berani nyuruh nyuruh leader..?”
“lider kek leder kek ngga mau tau gw! Dari pada lo mau netraktir kita 1 minggu..? eem..?”
“-_- ia deh! Ia!!” dan leader pein pun pergi ke tempat sasuke dengan berat hati, sedangkan yang lain nya melanjutkan permainan
“gw yang mutar sementara si leader pergi~”  dan sasori pun memutar botol nya lagi dan botol pun memiliih deidara untuk di bulli selanjut nya
“em…… truth or dare..?”
“dare! Un!”
“oh.. coba ngomong tampa embel embel “un”
“eh.. bisa kok un..eeh!un!” member yang lain susah payah nahan ketawa nya memang deidara semenjak jamaman ababil belum pernah ngomong ngga pake “un” di belakang nya.
“nih baca!” sasori ngasih kertas yang ada teks nya.
“ee.em.. pada suatu hari saat kisame main di got sama itachi mereka main siram siraman dan ternyata dapat ikan lalu memakan nya tamat..” deidara tersenyum, dia sendiri pun ngga nyangka kalau bisa baca selancar itu ia lah nga ada coma-_- trus teks nya ngga enak banget.
“coba yang ini..”
“kata kisame un, eho_o! Kita harus melastirakan ikan hiu un, O_O; yang ada di laut un..T_T”
“kwkwkwkwkwkwkwk!!!!!!!!!!!!!!!!!” member akatsuki ngakak guling guling ternyata si deidara bukan deidara nama nya kalau ngga ngomong pakai embel embel un di setiap kata nya.
“udah-udah~ ni udah putar botol nya ..”
“ok un..” deidara pun memutar botol dan botol berhenti di …..!!!!!!!!!!!!!!!!! konan, sumpah kalau udah hubungan sama si konan aura jadi abu-abu, ini tanda suami-suami takut istri -_-
“t..ruth or dare.. un..?”
“dare!” teriak si konan ngga nyante
“eee.. ambilin aja aku minum un di kulkas un..” kata si deidara gagap sumpah tu orang takut banget sama konan, takut di lipat-lipat kaya kertas
“oh..” konan pun jalan ke dapur ngabil gelas puls ngebuka pintu kulkas dan *DUUAAARRRR!!!!!* kedenagaran suara bom di dapur ternyata deidara lupa kalau dia masukin bom banyak banget ke dalam kulkas dan wala si konan tambah cantik alias gosong and pingsan -_- *autor kaburrr*
“biar aja dech.un..” kata si deidara nyante banget yang lain nya hanya sweatdrop ria keculi kisame ya dia masih nangis kaya orang kematian.
“ok sebagai ganti nya gw yg putar lagi yaa un..”
“terserah deh,,!” jawab seluruh anggota dengan malas deidara mulai memutar botol kaca itu lagi dan waktu nya membully….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! #lama banget lo thor!# tobii!!! Horeeee tepuk tangan buat si topeng loli anak baek nan ganteng se antero drom akatsuki tapi boong *plllak*
“eeehhh kok tobi senpai..? tobi kan akan baek..? senpai..?”
“biarin… ok truth or dare..?”
“dare aja lah senpai” (note : tobi lupa arti truth / dare  dasar anak autis)
“ok.. eh gw ni yee sejak jaman ababil.. gw belum pernah tu liat muka lo..?un.. coba buka topeng lu un..?” titah si banci *di bom*  semua yang ada di sana mengganguk setuju, tobi mulai takut, sebenar nya si topeng lolli tu ngga mau wajah nya yang mirip G-Dragon *-__- di gampar GD* ketahuan sama member yang lain, soal nya, entar pada naksir lagi trus jadi fanatic trust obi masuk tipi trus author lempar bakiak ke muka nya tobi ok! Bek tu stori.
“ee… umm SENPAI! LIAT ADA AKB48 di langit ..!!!!” teriak tobi gaje,
“MANA..?” anggota yang lain sibuk mencari dimaa AKB48 , yang sebenar nya ngga ada dasar mudah banget di kibuli ni orang-orang,
“ngga ada kok un eh tobi wooiii!! Dia kabur un..!!! ayo kejar un!!!!” tereak deidara sebagai promotor di ikuti oleh member yang lain nya ngejar tobi yang berlari entah kemana. Tinggalah kisame sendiri di rumah ehh konan juga ding.
Dan beberapa abad kemudian -_- datang lah si leader bokep dengan membawa pancar author a.k.a uchiha sasuke *di chidori*
“aku pulang mi___na..? mana ni orang orang..?” pein cengo ngeliat ngga ada orang di drom, *zunggg* tiba-tiba aura hitam menjar ke mana-mana
“MANA NGGA ADA ORANG TU!!!!” tereak sasuke yang kelewat OOC karna ngga terima di seret-seret trus di bilang itchi kangen tapi sampai di drom ngga ada orang.
“eee tadi ada kok sas beneran..”
“aaakhh!! Gw bunuh juga lo !!!”
“ehhh gw ini bos abang lo! Sok banget gaya lo! Padahal muka lo ancur!”
“EEH! DI MANA MANA! TU MUKA LO YANG ANCUR GW GANTENG!!! EEH AUHOR NI SALAH LO!!”
“kok gw sih!”
“eeeh klo ngga lo suruh ni si muke edan jemput gw! Ngga akan kesini kan gw mana drom nya bauk lagi! Ada bangke ikan eeuh!” kisame yang ngga terima di bilang bangke ikan lansung dekti sasuke.
“-__- oii! Gw kisame woi enak perut lo bilang bw bangke ikan!!!”
“pan mulut gw yang ngomng bukan perut gw!! teri lu!! Goblok banget!”
“MO*YET lu! Gw sabet juga muka ganteng lo itu! Supaya jelek kaya leader!”
“eeeh sudah lah jangan bertengkarrr~”
“eeeh thor lo satu!! Pan gw ngga ada kontrak sama lo! Gw ni mahal tau!”
“eeh mahalan akatsuki rempong!!! Habis tabungan gw buat ngebayar akatsuki masa satu fanfic 10.000.000 !! ngga kasin lo liat gw sas!”
“enggak tu pokok nya lo harus bayar gw!!”
“-__- kagak ah..!! masalah buat keriput kak lo!”
“ya masalah lah cepetan bayar..!!!!”
“ngga mau!!!”
Dan adegan ini berakhir dengan author di kejar sasuke kaya emak-emak lagi ngejer anak nya yang ngg mau mandi sambil bawa –bawa baskom(?)
Sementara pein dan kisame masih sweetdrop akibat adekan kejar kejaran author dan sasuke. Menyadari tak ada orang di dalam drom pein mulai kepo.
“eh kisame yang lain kemana..?”
“dia lagi ngejer AKB48”
“ngeh  O_O”
=Fin=
Author  note : =_= demi apapun ini fanfic membingunkan and gaje tingkat internsional.. author udah kehabisan kata-kata  maaf kan author menistakan 10 orang itu readers.. maaf kan author T_T nangis darah.. ok -_- gw cpek ngebacot.! *plllak  OK….Sampai jumpa di fanfic author yang selanjut nya  sayonara * BOW*

Akatsuki the Error Organization

pd swtu hri yg kelam, maksudnya memang beneran kelam,
karna hari dlm suasana dmana matahari tak lg menyinari bumi karna tertutup mendung yg mungkn sebentar lg akn menimbulkan jatuh.nya air hujan ke bumi pertiwi. Duduklah seorang pemimpin suatu organisasi yg sangat rahasia, namun d takuti oleh hampr semua makhluk halus d dunia(lho?) yg tdk lain & tdk bkan adl pein, yaitu pemimpin organisasi akatsuki dg wajh yg muram seprti muram.nya hri ini.

Ia sedang frustasi blakangan ini, karna anggota.nya tdk pernah bsa akur satu sama lain, & penyebab lain.nya adl berkurang.nya pemasukan karena tdk ada.nya misi khusus yg bsa d kerjakan, adanya cuma misi umum(?)saja.

Sekarang adl waktu.nya untk anggota akatsuki mengadakan rapat mingguan, namun slama 2 jm 20ment & 22detk, smw anggota blm jga sampai d ruang rapat kediaman akatsuki. Ya! Tepat.nya mrka cmw terlambt kecuali pein yg slalu on time kalau masalah rapat. Lalu beberapa menit kemudian, datanglah salah satu anggota akatsuki yg d ikuti oleh anggota yg lain.nya secara berurutan.

Berikut susunan urutan anggota akatsuki yg hadir dlm ruangan rapat.

Pertama, datanglah Tobi dg berlari-lari seperti org yg d kejar" penagh hutang karna hutang.nya yg blm d byar sama sekali.
"pagi pein senpai!!!" triak.nya, pdahal waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WKU (bc Waktu Konoha bagian Utara) "maaf! Tobi telat, soal.nya Tobi harus menambal ban kapal pesiar Tobi yg bocor, biar gk kena macet," ujar Tobi dg muka sok imut padahal amit-amit.
(author d geplak Tobi*
". . . . . . . . ." pein terdiam tanpa ekspresi & memikirkan sesuatu,,
'hah. . .?!? Sjk kpn kapal pesiar punya ban?!? Truz bs macet segla? Apa zaman kini sudah brubh yach?!' tanya pein dlm hati.
"apa Tobi boleh duduk senpai??" tanya Tobi kemudian.
"silakan." jwb pein datar tanpa bertanya-tanya krna sdng gk mood brtanya & mengabaikan rasa penasaran yg ada dlm htinya.

Kedua, datanglah zetsu.
"sorry leader! I am late!" kata zetsu (sok) memakai B. inggris. "soalnya sya musti les B. Inggris dlu, spya gk malu"in kl kta dpt misi go internasional khususnya d negara Inggris." tambah zetsu lg & langsung duduk. "ko masih sepi? Org-org pd kmna sich? Ko gk kliatan?" tanya zetsu lagi.
"lu pikir gua bkn org??" pein balik bertanya dg kesal.

Ketiga, datanglah kakuzu dg membwa sebwh koper bsar warna hitam yg ia rangkul erat-erat takut d ambil org atau jtuh d tengah jln.
"sorry Mr. Leader telat! Soalnya gue musti ngitung uang kas kita yg mash tersisa bwt bln dpn yg makn lma mkin menipis, jga jmlh smw hutang kta pd desa konoha yg makn lma mkin menumpuk, ini saja blm selesai." ujar kakuzu yg langsung duduk d kursi kesayangan.nya.

Ke empat, datanglah hidan dg wajah polos seolah tdk merasa bhwa dirinya sdah telat.
"hai all! Hai lead! Sorry td gue musti ke kuburan dlu buat mbesuk(?) nenek moyangnya nenek moyang gue yg naksir bngetz sma kakuzu, tp. . . . . . .




Spontan sluruh anggota Akatsuki ikut-ikutan nglirik kearah kakuzu dg pandangan 'wah! Wah! Ternyata ada udang di balik topeng, eh salah! Maksudnya d balik masker!'(masak sich?!).
Seketika itu kakuzu langsung memberikan tripel death glare.nya kpd hidan.
"hm. . .duduk ah!" ucap hidan santai tdk menghiraukan triple death glare.nya kakuzu sambil menaruh clurit.nya di meja rapat truz nyanyi" gaje ala udang ke selek jangkrik(?).

Kelima datanglah itachi dg mka manyun dan sasori dg wajah ceria,,
"sorry gwe telat" kata itachi dg nada dingin lbih dingin dr kutub selatan, sedang sasori tetap exis dg senyuman.nya yg mempesona(huwekkk!) author d gebukin sasori.
"hn!" jwb pein super singkat dg ekspresi lumayan kesal.
"dasar kurang ajar! Gw ketipu mentah" hari ini" gerutu itachi.
"memang.nya knapa senpai?!" tanya tobi penasaran sambil ngemut(?) permen lolipop yg sejak tadi d bwa.nya. padahal si tobi kan pke topeng?! Gmana ngemut.nya yach?! Masih dlm tanda tanya besar.
"hn,, ada yg ngasih informasi kalo hari ini otoutousan tercinta(sasuke maksudnya) mengadakan jumpa pers di sunagakure. Pas gw ksana, eh ternyata si bocah kumisan yg datang, pke nglempar bju ke gw segala lgi dah gtu bau apek bngtz tu baju (author d gebukin naruto), yg lbh parah lgi dia masih idup & senyam-senyum gaje ke gw,, jdi ilfeel rasanya" grutu itachi.
"truz?!" tanya tobi dg mata berbinar(?).
"ya abiz dech tabungan gw bwt ngedapetin info gk mutu kayak gtu, pke mecah celengan ayam sgala lgi, miskin dech gwe ckarang!" itachi memberikan death glare.nya kpd kakuzu,,
kakuzu yg nyantai" aja mendapatkan death glare.nya itachi pun membalas dg tatapan 'salah sendiri lu bsa kena tipu gw'. Lalu sasori yg dr td senyam-senyum gaje berhasil menarik perhatian hidan.
"lu knapa dr td senyam-senyum gaje gtu sor?!" tanya hidan penasaran.
"gw td berhasil ngedapetin boneka voodoo edisi ke 789(?) dg sukses! Sudah bgtu bsa ketemu matsuri dsana, he..he.."jwb sasori sambil senyam-senyum gaje."eh?! Lupanggil gw apa tdi?!"
"sor!?! Memang lu gk denger?!"
"panggl gw SASORI! jangan SOR, baka lu!!"

ke enam, datanglah fens berat Nurdin M. Top & pencinta ikan hias k markas dg membawa barang blanja'an mreka masing" dg anggun(?) yg langsung duduk d kursinya masing".
"apa'an tuch!!" tanya kakuzu sinis ke arah dei,
"foto.nya Nurdin M. Top & Dr. Azhari, he..he.. Keren kan?!" jwb deidara dg mata berbinar.
"lalu yg itu?!" tanya kakuzu ke arah kisame,,
"akuarium untk koi.chan,, kenapa?! Lu cemburu yach?!" jwb kisame dg pandangan curiga kpd kakuzu,,
". . . . . . ." tdk ada jwbn dr kakuzu, dia hanya memberikan tatapan 'gw gk suka ma ikan macam koi kuriman kayak gtu' kpd kisame. (author d gebukin kisame seketika) "loch?! Ko gw?! Seharus.nya kan kakuzu?!" tanya author polos tp gk ada jwbn,,

terakhir, datanglah konan sambil senyam-senyum gaje k arah pein,,

"hai sayank! Maaf aku telat, soal.nya aku bru aja dri salon bwt mempercantik dri hanya untuk mu," kata konan sambil mengedipkan sebelah mata kpda pein,"mcuuahh" cium jauh dr konan hanya untk pein,, dan segera duduk.
seketika itu jga pein jatoh dr kursi.nya,,
'hiii!!! Ganjen bener ni cwe,,'
(seketika jga, author d kejar" konan yg sedang bwa" martil)


rapat antra anggta akatsuki pun di mulai,,

"oke,, smua anggota sdah lengkp, mari kta mlai rpat." kata pein pd sluruh anggtanya.
"ayo mlai! Ayo mlai!" triak Tobi hsteris. Sontak smw anggta akatsuki menatpnya dg pndangn 'dasar aneh!'
"hm. . . . . Blakangn ini, kita tau bahwa kita kkurangn misi, dan itulh yg mnyebabkn pmasukn smakn brkurng. Nah, bgmn menurt kalyn?! Apa yg hrus kita lkukn utk mnghadapi msalah ini?!" tanya pein kpd anggtanya.
"pergi haji!" triak hidan brsemangt,
"ngawur!!" sanggah kakuzu secept kilat.
"bgmn klo kita ledakkan sja dsa konoha, spya kta tdk prlu nyicil utang pd org konoha?!" deidara memberi usul.
"setuju!!" Teriak kakuzu histeris + pke semangat 45.
"kau jg ngawur dei! Kau tau bhwa adk tercintaku sasuke brada dsna, jk kau brani mledakkn desa konoha, langkahi dlu mayat kakuzu!!" triak itachi tak kalah histeris.
"knpa mayatku?! Sharus.nya kan mayat mu?!" tanya kakuzu heran.
"krn kau tlah mengiyakn usul deidara yg gk senonoh itu!" jwb itachi dingn.
"apa kau blang?!? Usulku tdk senonoh?! Kau tau?! Usulku bsa membantu kita semua utk melunasi utang secara instan!?!" sanggah deidara tak klah histeris.
"hei! Hei! Sdahlah! Knp klyn jd brtengkar gni sich?! Bgaimn klo kita main boneka sj?!" ujar sasori ingn mnengahi.
Mndengr prkata'an sasori, sontak smw anggta mnoleh k arah sasori dg tatpn 'kau lebh aneh dr tobi' kcuali tobi tntunya,,
"a-apa?! Knp klian smua mnatapku sprt itu?!" tanya sasori gugup.
"hm. . . . . . Pein sayang,, bgaimn klo kita kencan sja mlam ini?! Tpi hnya brdua,, tdk prlu mngajk mrka smua biar tmbah romantis?!?"
mndengar suara lmbut td, sontak smuanya lngsung menatp kakuzu dg pndangn 'hi!!!'
kakuzu yg sadar bhwa dirinya tngah d pndangi oleh smua anggta akatsuki pun brbicara.
"APA!!! Knpa klian mlihatku dg tatapn sprti itu?! Yg bicra td bkn aku, tp konan!" kata kakuzu sewot.
"owh. . . . . . . . !!!" ucap ke 8 anggta akatsuki scra brsama'an dg snyum khas mreka masing".
Dlm hati pein brkata 'aduh! Btpa tdk bruntngnya aku pnya anggta sprti mrka,, nasib! Nasib!'.

The End

Minggu, 12 Januari 2014

Deidara Birthday

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: Sasodei (friendship tapi bisa dibelokkan ke romance #plak)
Warning: OOC, typo(s), gaje, sedikit canon, aneh. Ceritanya agak gak nyambung dan mungkin tidak sesuai harapan. Don't like, please don't read.
#
Dear Deidara
#
"Senpai!"
Deidara menutup telinganya dengan kedua tangannya seraya menggeram. Hal ini selalu ia lakukan setiap mendengar salah satu anggota Akatsuki yang sering memanggilnya dengan sebutan 'senpai', berteriak memanggilnya dengan volume suara maksimal.
"Sekarang kita pergi kemana senpai?" tanya Tobi, seorang anggota Akatsuki yang dipartnerkan dengan Deidara.
Deidara menghela napas. Ini seperti sebuah hukuman baginya. Dulu saat ia masih bersama partnernya yang lama, ia yang selalu membuat partnernya pusing dengan ocehannya. Sekarang lihat apa yang ia dapatkan sebagai balasannya.
Pemuda bermata Aquamarine dengan rambut pirang panjang tersebut menghela napas panjang, "Aku kembali ke markas saja."
"Kemanapun senpai pergi, Tobi pasti ikuuut!" seru Tobi.
"Cih." Deidara berdecih pelan seraya melompat ke burung tanah liat yang ia ciptakan beberapa menit yang lalu.
Dengan riangnya, Tobi melompat ke salah satu burung tanah liat yang Deidara buat. Entah mengapa, Deidara merasa bersalah pada dirinya sendiri. Seharusnya ia tak membuat burung tanah liat untuk Tobi, biarkan saja ia berjalan ke markas Akatsuki yang letaknya sangat jauh dari hutan dimana mereka berada saat ini.
Kedua burung raksasa tersebut terbang perlahan.
Mengingat tentang partner, ia jadi teringat seseorang. Seseorang yang dulu pernah menjadi partner-nya, yang selalu berdebat masalah seni dengannya, yang tak akan pernah mau naik ke burung tanah liat buatan Deidara, dan yang telah pergi untuk selamanya.
Deidara menghela napas. Untuk apa ia mengingat laki-laki itu lagi? Bukankah semasa laki-laki itu hidup dulu, Deidara yang sering bertengkar dengannya, beberapa kali mengutuk dalam hati agar laki-laki itu cepat mati saja.
"Deidara senpai!" panggil Tobi.
Deidara menoleh, "Berhenti menggangguku, bodoh!" pekiknya.
"Ee," Tobi menggaruk bagian belakang kepalanya, "Maaf senpai. Tobi hanya ingin memberitahu kalau kita sudah melewati markas."
"Hm?" Deidara menoleh ke bawah. Benar saja, markas mereka yang berupa goa di salah satu perbatasan negara, baru saja mereka lewati. Deidara menghela napas, lalu menggerakan kedua burung tanah liatnya untuk berbalik arah.
Deidara dan Tobi masuk ke dalam goa gelap Akatsuki. Memang tak ada kegiatan menyegel Jinchuuriki hari ini, tapi entah mengapa Deidara ingin sekali berada di markas, atau lebih tepatnya, tak ingin melakukan apa-apa di luar sana.
Deidara mendekati sebuah pintu kamar lalu membukanya, ketika ia sudah masuk ke dalam, dengan cepat ia membanting pintu tersebut agar Tobi tidak ikut masuk ke dalam kamarnya, yang sebenarnya kamar mereka berdua sebagai partner di Akatsuki.
Ia duduk di tepi tempat tidurnya yang kecil. Memang menjadi anggota Akatsuki, organisasi yang terkenal begitu kejam ini, tak akan mendapat fasilitas mewah. Kamar kecil, dua tempat tidur kecil dengan sebuah meja juga laci di antara dua tempat tidur ini saja sudah cukup bagi mereka. Lagipula mereka jarang bisa tidur di dalam kamar dari markas yang sering berpindah-pindah. Karena misi, mereka harus mau tidur di tempat terbuka.
"Sepertinya itu milik Sasori."
Samar-samar Deidara mendengar suara Itachi di luar kamarnya. Ia terkejut, bukan karena mengetahui Itachi juga berada di markas ini. Ia terkejut karena sebuah nama yang Itachi sebutkan tadi.
"Itachi! Jangan sebut-sebut namanya lagi!" pekik Deidara dari dalam seraya melepas jubah Akatsuki yang sedari tadi membuatnya gerah.
Tak ada jawaban dari Itachi, tapi sepertinya pembicaraan Itachi dengan seseorang yang entah siapa itupun terhenti begitu mendengar suara Deidara. Deidara sebenarnya marah kepada Sasori, partnernya yang telah meninggalkan beberapa minggu yang lalu.
Mungkin ia kesal karena kepergian Sasori-lah, dirinya harus mendapat partner seperti Tobi. Atau mungkin ada alasan yang lain, entahlah.
Deidara melepaskan ikatan kantung tanah liatnya dari pinggangnya kemudian memeriksa isinya. Masih banyak dan cukup untuk membuat percobaan-percobaan baru. Sampai saat ini ia sudah berhasil membuat tanah liatnya menjadi bahan peledak level C1 sampai C3. Dan saat ini ia akan mencoba membuat C4 dengan tanah liatnya tersebut.
"SENPAI!"
Tiba-tiba Tobi datang dengan membuka pintu kamar Deidara dengan keras.
Deidara yang tengah menggenggam tanah liat, hampir saja melemparkan benda tersebut ke arah Tobi, tapi ia urungkan niatnya mengingat ketua Akatsuki yang cukup ia hormati itu pasti akan marah padanya kalau sampai ia melukai partnernya sendiri.
Tobi menyerahkan sebuah boneka kugutsu kepada Deidara.
"Senpai, tolong sembunyikan. Ini satu-satunya boneka Sasori-san yang tersisa di markas ini. Yang lainnya sudah di jual oleh Kakuzu-san," ucap Tobi seraya meletakkan boneka yang bentuknya tidak terlihat seperti boneka buatan Sasori yang lain. Tak ada senjata satupun dalam tubuh boneka tersebut.
Bahkan bentuknya pun menyerupai Sasori saat ia masih kecil. Deidara tidak tahu kapan Sasori membuat boneka seperti ini. Dan wajah dari boneka tersebut mengingatkannya pada wajah seseorang yang ingin sekali ia lupakan.
"Kenapa bukan kau saja yang menyimpannya?" tanya Deidara dingin, "Kau tahu aku tidak suka dekat benda yang ia katakan 'seni' ini. cih, menjijikan."
Tobi bergegas mendekati pintu, "Tolong dijaga sebentar. Tobi masih dalam kejaran Kakuzu-san," ucapnya cepat lalu menghilang setelah menutup pintu kamar itu kembali.
Deidara melirik boneka yang tergeletak di sebelahnya. Boneka tersebut dipahat dengan wajah tersenyum. Benar-benar berbeda dari boneka Sasori yang biasanya, yang penuh dengan kebencian dan hanya digunakan untuk membunuh dan membunuh.
"Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu," ujar Deidara seraya menatap sinis boneka yang seolah menatapnya dan tersenyum kepadanya, "Kau tahu aku sangat membencimu, jadi jangan tersenyum padaku!"
.
.
.
Keeseokan harinya, di tengah siang yang terik, Deidara duduk menyendiri di tepi sebuah sungai kecil. Matanya masih sibuk dengan tanah liatnya. C4 sudah berhasil ia buat semalam, jadi ia kini tak tahu harus membuat apa lagi. C5? Entahlah, belum ada bayangan sama sekali di kepalanya.
Ia menghela napas. Pikirannya melayang jauh pada saat dimana dirinya dan Sasori saling beradu argumen tentang arti seni yang sesungguhnya. Sasori tidak pernah setuju dengan pendapat Deidara, begitu pula sebaliknya. Mereka memang sesama seniman, tapi juga bagai air dan api.
Deidara sudah berkali-kali melihat sosok di balik boneka Hiruko yang sering digunakan Sasori. Ia sudah sangat sangat sering menatap mata cokelat kemerahan Sasori. Tapi ia sama sekali belum tahu, apakah Sasori memiliki perasaan atau tidak dalam tubuhnya yang berupa boneka tersebut.
Deidara menghela napas dan mengerjapkan matanya, mencoba menarik diri dari lamunannya. Mata Aquamarine-nya melebar melihat tanah liat yang berada di tangannya. Saat ia melamun tadi, tangannya memang tak henti-henti membuat bentuk dan mengukir tanah liat tersebut. Tapi ia sama sekali tak menyangka, bentuknya akan jadi seperti ini.
Tanah liat itu berbentuk Sasori.
Sebersit kerinduan menghampiri Deidara. Ia memejamkan mata membiarkan angin semilir berhembus meniup tubuhnya pelan.
Ya, ia memang masih sangat mengingat Sasori.
"Senpai!"
Deidara segera memasukan tanah liat berbentuk Sasori dalam ukuran sekepalan tangannya itu ke dalam kantung tanah liatnya saat mendengar panggilan dari Tobi.
Terlihat Tobi berlari-lari dengan ceria ke arahnya, "Senpai! Cepat kembali ke markas. Ketua memanggilmu!"
Deidara mengangguk dan melangkah melewati Tobi tanpa bicara. Tobi sedikit bingung, tak biasanya senpai-nya itu mau mengikuti ucapannya, biasanya Deidara akan marah-marah dulu karena jelas-jelas Tobi sudah mengganggu ketenangannya.
"Tunggu! Deidara senpai!" seru Tobi seraya mengejar langkah Deidara.
Saat tiba di depan markas, Deidara menggeser batu yang menutupi mulut goa dengan menggunakan cincin Akatsuki-nya. Kemudian ia melangkah pelan memasuki goa gelap itu.
Ia terkejut saat melihat cahaya-cahaya lilin menyinari bagian dalam markas. Hampir seluruh sisi goa dipenuhi dengan lilin-lilin kecil yang menyala untuk menerangi kegelapan dalam goa tersebut. Lalu iris mata Aquamarine-nya melirik para anggota Akatsuki yang berdiri di dalam markas menghadap ke arahnya.
"Selamat ulang tahun Deidara," ujar Pein, sang ketua Akatsuki seraya tersenyum. Senyum yang jarang sekali ia tunjukan dari tubuhnya yang sebenarnya sudah mati tersebut.
"Hm?" Deidara bergumam tak mengerti.
Ulang tahun? Dirinya?
"Walaupun kita organisasi penuh manusia jahat, tapi kami masih ingat tanggal ulang tahunmu," ujar Konan yang berdiri tepat di sebelah Pein.
"Tak ada perayaan mewah ya. Karena dana terbatas, kami hanya bisa menyiapkan dango dan sake saja," ujar Kakuzu seraya menoleh ke belakang, menunjukan beberapa piring dango dan beberapa botol sake tertata rapi di atas meja.
Deidara mengerjapkan matanya tak mengerti, "Tunggu. Masalahnya, kenapa kalian bisa tahu hari ulang tahunku? Aku kan tidak pernah mengatakannya kepada kalian."
Itachi tersenyum, "Kepada kami memang tak pernah. Tetapi kau pasti pernah mengatakannya kepada Sasori."
Deidara tersentak. Ia ingat dirinya memang pernah mengatakan tanggal lahirnya kepada Sasori karena Sasori yang menanyakannya.
"Tapi bagaimana kalian..., Dia kan sudah_" ucapan Deidara menggantung.
"Mungkin ini bisa menjawab pertanyaan senpai," ujar Tobi seraya menyerahkan secarik kertas kepada Deidara.
Dengan raut wajah bingung, Deidara menerimanya, "Apa ini?"
"Tobi menemukan surat ini di boneka yang Tobi titipkan kepada senpai kemarin. Sepertinya surat ini memang untuk Deidara senpai," ujar Tobi.
Deidara membuka kertas yang terlipat tersebut. Terlihat tulisan yang rapi memenuhi kertas berwarna putih usang tersebut.
Bagi siapapun yang menemukan surat ini, tolong berikan kepada Deidara saat ulang tahunnya tanggal 5 Mei. Dan aku mohon bagi kalian untuk merayakannya. Ia sudah sangat merindukan kasih sayang.
Deidara tersentak membaca bagian atas surat tersebut. Sedangkan para anggota Akatsuki lainnya tersenyum lembut karena tentu saja mereka sudah tahu apa isi surat tersebut. Tulisan yang penuh dengan sentuhan seni seperti ini, pasti memang milik Sasori.
Deidara, saat kau membaca surat ini, pastilah hari ini hari ulang tahunmu. Dan aku yakin aku pasti sudah mati, benar kan?. Aku menulis surat ini sehari sebelum kita melaksanakan tugas untuk menangkap Jinchuuriki Ichibi. Entah mengapa firasatku mengatakan, salah satu dari kita akan berada dalam bahaya. Jika aku yang ada dalam bahaya saat pertarungan itu, aku pasti akan mati. Dan jika kau yang berada dalam bahaya, aku juga akan mati untuk melindungimu.
Pupil mata Deidara melebar. Ia terkejut, terkejut bukan main. Dengan kalimat dalam surat itu, 'jika kau yang berada dalam bahaya, aku juga akan mati untuk melindungimu.'. Benarkah ini ditulis oleh Sasori? Sasori yang begitu dingin dan sering marah kepada Deidara?
"Ini bukan tulisan salah satu dari kalian kan?" tanya Deidara curiga.
Hidan tertawa, "Haha, mana mungkin! Kami tidak mau buang-buang waktu untuk menulis hal konyol seperti itu!"
Deidara kembali menunduk menatap surat tersebut. Ia sudah hafal betul tulisan Sasori, dan ia sangat yakin ini tulisan Sasori. Tapi bukankah pemilik mata Sharingan bisa meniru tulisan orang lain?
"Itu memang dari Sasori. Dari sana kami mengetahui bahwa hari ini hari ulang tahunmu," ucap Itachi.
Deidara mengangguk kemudian melanjutkan untuk membaca.
Mungkin ini memang aneh. Sejak awal aku memang sangat kesal kepada ketua karena aku harus mendapat partner cerewet dan ceroboh sepertimu. Tapi sekarang aku harus bertermakasih kepadanya, karena berkat kehadiranmu, hidupku yang gelap bisa menemukan warna. Aku juga bersyukur, karena Kami-sama telah mengirimkan malaikat cerewet dan menyebalkan sepertimu. Berkat kau, aku bisa merasakan sesuatu yang sudah lama hilang dariku. Kau tahu Deidara, aku sangat menyayangimu.
Kembali Deidara tersentak dengan mata membulat sempurna, napasnya pun turut berhenti karenanya. Mata Aquamarine-nya mulai berkaca.
Terserah kau mau mengartikan rasa sayangku seperti apa. Rasa sayang kepada partner, rasa sayang seorang senior kepada juniornya yang menyebalkan, rasa sayang sahabat atau yang lain, terserah kau saja. Yang pasti, aku memang sangat menyayangimu.
"Danna," bisik Deidara lirih.
Sejak kematian Sasori, Deidara tak pernah menyebut nama Sasori lagi atau sekedar menggumamkan kata 'danna'. Tapi detik ini, panggilan itu kembali ia lantunkan.
Ini perasaanku, yang sepertinya tak mungkin aku katakan secara langsung karena di matamu aku adalah Sasori yang dingin dan tak memiliki perasaan. Dan kurasa, aku juga tak memiliki cukup waktu untuk mengatakannya.
Oh ya, saat kau membaca surat ini, kau pasti sudah bertemu dengan Sasori kecil kan? Haha, dia itu boneka yang aku buat untuk menemanimu agar kau tidak kesepian. Dia sangat mirip denganku kan?
Maaf ya Dei, aku tak bisa ikut merayakan ulang tahunmu. Aku hanya bisa mengucapkan selamat ulang tahun padamu.
Selamat ulang tahun ya, pirang cerewet.
_あかすなのさそり (Akasuna no Sasori)_
Entah sejak kapan, setetes air mata sudah jatuh dari Aquamarine-nya yang berkilat. Ia tersenyum, sebuah senyuman yang beberapa bulan ini tak pernah ia tunjukan kepada siapapun.
Dulu setiap Sasori menyebutnya 'pirang cerewet', Deidara pasti akan mengomel dan marah-marah bahkan mengancam akan membunuh Sasori. Tapi sekarang ia hanya tersenyum, dengan begitu lembut dan menerima ejekan Sasori padanya itu.
"Yah, kriminal kelas S malah menangis. Memalukan," ejek Hidan seraya menggelengkan kepalanya.
Deidara tak mendengarkan perkataan Hidan padanya, ia masih menatap kertas pemberian Sasori dengan matanya yang basah, namun bibirnya tak henti membentuk senyuman.
.
.
(Sasori POV)
"Danna," kau berbisik, "Sasori no danna."
Aku tersenyum menatapmu yang kini tengah memeluk erat surat dariku. Deidara, apa kau tahu bahwa saat ini aku tengah berdiri di sebelahmu? Menatapku dengan sebuah tatapan yang hanya kuberikan padamu? Mungkin kau tak melihatku, karena aku hanya berupa roh yang tak bisa meninggalkan bumi karena kau belum memaafkanku.
"Kau bisa mendengarku kan?" tanyamu.
Aku tertawa pelan. Ya, aku mendengarmu, Dei. Sangat jelas bahkan.
"Aku membencimu," bisikmu, "Kenapa kau meninggalkanku secepat ini? Aku baru saja menerima kehadiranmu, lalu kau pergi begitu saja. Kau curang!"
Aku kembali tertawa. Kau laki-laki Dei, dan usiamu sudah sembilan belas tahun kan? Kenapa nada bicaramu seperti anak kecil begini?
Ya, aku tahu kau membenciku, dan aku tahu alasannya. Karena itulah aku meminta maaf padamu agar aku bisa pergi dengan tenang.
Deidara, maafkan aku.
Dari semua orang yang aku kenal, hanya kau yang bisa membuatku tertawa di balik boneka Hiruko-ku. Ocehanmu kadang membuatku kesal tapi lebih sering membuatku tertawa. Raut wajahmu saat kau marah, membuatku tertawa geli. Kau itu lucu. Mungkin karena sifatmu yang tak ingin kalah, kau jadi harus mati-matian mempertahankan pendapatmu. Dan apa kau tahu? Aku senang setiap kali kita berdebat tentang seni. Karena saat itulah ocehanmu dari bibirmu yang rewel itu mengalir begitu saja.
Aku menyayangimu, sebagai seorang sahabat. Sebagai seseorang yang bisa mengembalikan perasaanku setelah bertahun-tahun terkubur.
Hey, Deidara. Kali ini aku mengoceh. Apa kau mendengarku?
"Aku juga menyayangimu danna," ujarmu seraya terkekeh pelan, sedangkan anggota Akatsuki yang lain hanya menatapmu seraya tersenyum, "Terserah kau mau mengartikannya sebagai rasa sayang yang seperti apa."
Dasar. Kenapa kau mengembalikan kata-kataku?
"Danna, jika kau mendengarku dari sana, ada satu hal yang ingin kuucapkan," ujarmu seraya memejamkan mata, "Arigatou."
Aku tersentak. Ucapan terimakasih darimu membuatku terasa ringan, sepertinya sebentar lagi aku bisa pergi dari dunia ini.
Terimakasih banyak karena kau telah memaafkanku.
Otanjoubi omedetou, Deidara.
_THE END_