Anak-anak
Akatsuki yang tergabung dalam ijo lumut ikatan jomblo lucu dan imut ,
lagi bosen ngejomblo! mereka mutusin ngacir ke festival dan berburu
cewek-cewek Konoha.. Warning: OOC! LAST CHAPTER!
Rated: Fiction T -
Indonesian - Humor/Parody - Akatsuki - Chapters: 3 - Words: 7,283 -
Reviews: 45 - Favs: 17 - Follows: 5 - Updated: 04-12-09 - Published: 03-15-09 - Status: Complete - id: 4925239
[Fonts] A a Abc Abc Abc [Story Width] [Story Spacing] [Story Contrast]
Akatsuki In Love, berburu cewek!
Disclaimer: Masashi Kishimoto
WARNING: Fic ini mengandung konten OOC, kata-kata Tidak BAKU! Lebay! Gaje! De el el!
Markas Akatsuki sekarang berubah jadi kayak kamar cewek (khusus ruang
kerja Itachi, Pein, Kisame, Tobi, Deidara, Kakuzu, Hidan, Sasori dan
Konan), dengan tembok yang bernuansa pink dan bergambar bunga-bunga
serta perabotan dan patung-patung kecil nan lucu. Anda pasti mengira
para anggota Akatsuki yang rata-rata 'jantan' itu udah kepengaruh sama
feminisme Orochimaru. Yang benar adalah karena Konan lagi jadi sok
arsitek, jadilah markas baru Akatsuki rada 'melambai' gini.
Akatsuki adalah sebuah Franchisor(1) besar yang sudah memberi
waralaba(2) ke berbagai daerah di Oto dan sekitarnya, perubahan evolusi
dari organisasi penjahat kelas S yang udah pada tobat. Akatsuki setiap
tahunnya udah berhasil memproduksi barang-barang macam boneka kayu,
patung tanah liat, gerabah-gerabah dan lain-lain, pokoknya motto
Akatsuki adalah 'Penting gak penting, yang penting! Penting banget!'
–apa hubungannya?-
Akatsuki udah mengekspor barang-barang
mereka sampe keluar negeri, bahkan keseluruh dunia, termasuk dunia jin,
dunia aliens dan lain-lain.
Pemiliknya adalah Pein, Pein udah
membentuk Akatsuki sejak SMP, dulunya markas Akatsuki cuma kandang
Kyuubi, trus gara-gara Kyuubinya ngamuk trus kabur, jadilah Pein
mematenkannya sebagai markas Akatsuki.
"Kalo gue sih bakal malu
dateng lagi ke markas seandainya gak diancam pake Amaterasunya Itachi."
Kata Kisame yang lagi bantuin ngitung duit Kakuzu dari hasil jualan
gorengan.
"Kalo Tobi sih gak keberatan, Tobi kan anak baik." Kata Tobi yang nyengir di balik topeng lolipopnya.
"Gue juga, yang penting gue bisa ibadah disini." Kata Hidan.
"Kisame! Penakut banget sih loe! Kalo mau protes ya protes aja kale!
Lagian kalo loe kena Amaterasu, kita kan jadi bisa makan ikan bakar."
Kata Deidara yang lagi ngorek idung dan menarik isi-isinya dan
ngusep-ngusepin ke bonekanya Sasori yang lagi nganggur (Sasori gak
liat).
"Emangnya loe! Banci kaleng! Loe sama sekali kagak protes waktu tau markas kita jadi begini." Kata Kisame kejem.
"Diem loe Ikan Sarden! Nyrocos mulu gue bom loe!" Kata Deidara udah ancang-ancang.
"Loe berani ama gue??" Tereak Kisame gak kalah garang.
"Woiii! Kalo mau bom-boman jangan disiniii! Ntar duit gua angus!!" Kakuzu ikut tereak-tereak lebay.
"Udahlah jangan pada berantem!" Tobi nahan Deidara yang udah siap-siap ngebom.
"Ada apa ini? Ada apa ini?" Kata Itachi dengan gaya ala wayang wong ditambah slow motion.
"Kisame katanya gak mau ke markas lagi kalo markas gak dirombak." Kata
Tobi sambil nunjuk-nunjuk Kisame, Kisame sekarang keliatan mau ngebunuh
Tobi. Itachi ngelirik Kisame dengan pandangan majazi.
"Kagak!
Kagak bener kok Ta! Gue udah setuju kok! Beneran! Suer deh!" kata Kisame
yang takut kalo-kalo bakal dikandangin lagi di kolam, bareng sama ikan
paus betina yang naksir Kisame kayak kemaren.
"Beneran?" Kata Itachi dengan pandangan ala Deddy Corbuzier!
"B..Be..Bener!" Kata Kisame kayak terhipnotis.
"Bagus! Bagus!" Itachi manggut-manggut. "Ada lagi yang gak setuju?"
Itachi menatap mereka dengan pandangan yang lebih menghipnotis.
"Setujjuuuu!" Kata Tobi, Deidara, Kakuzu, Hidan dan Sasori bebarengan.
^0^
"Hoi Dei! Loe mau kemana?" Kata Pein yang lagi dipijitin sama Konan.
"Gue ama anak-anak Akatsuki mo jalan-jalan ke festival, biasa nyari
cewek!" Kata Deidara. Mata Pein langsung membulet begitu denger kata
'cewek', ia langsung ngelirik Konan.
"Yank. Tolong ambilin minum donk! Aus nih!" Kata Pein ke Konan dengan gaya manja dan njijiih!
"Oke deh yank, mo minum apee?" Kata Konan gak kalah genit.
"Jus apel aja deh, tapi apelnya dikupas dulu ampe bersih." Kata Pein.
"Inget loh, ampe bersih! Kalo gak, aku gak mau minum." Kata Pein lagi
sambil nowel dagu persegi (hiiihhh!) Konan. Deidara cs langsung
merinding.
"Oke deh yank, tungguin yaaah!" Konan jalan sambil
ngedipin mata genit dan dibales Kiss bye oleh Pein, Deidara cs langsung
memperagakan adegan mau muntah.
"Gua ikut yach!" Kata Pein bisik-bisik.
"Nah loh? bukannya loe lagi kencan ama Konan, ini acara jalan khusus
buat cowok, Konan gak boleh ikut." Kata Sasori yang diamini oleh yang
lain.
"Gua pergi diem-diem, makanya gua nyuruh Konan bikin jus
apel, dia kan kalo ngapa-ngapain lama banget, jalan aja kayak putri
Solo", Kata Pein bisik-bisik tapi cepet banget. "Pergi sekarang aja yuk!
Gue juga mau nyari cewek lag.."
"Uapah!!" Konan tereak di belakang Pein, Pein menengok ke belakang dengan gerakan lambat ala filem horror. JEREJENG!!
"Jadi Loe mau nyari cewek lagi? " Kata Konan, Konan nyiramin seblender
jus apel ke kepala Pein, trus blendernya digetokin ke kepala Pein,
sadis. Yang laen bukannya misahin malah ngompor-ngomporin, Kakuzu malah
motret-motret adegan Pein ditonjokin, katanya lumayan buat dijual ke
wartawan gosip.
Setelah muka Pein babak belur, baru deh Konan berhenti trus nangis-nangis gaje.
"Oww..Tidak! maafkan aku sayank! Aku khilaf, aku gak sengaja.." Konan
meluk-meluk Pein, sementara muka Pein udah kayak mau nangis.
^0^
Di festival.
"Wow! Cewek Konoha cantik-cantik! Seksi pula, rugi tuh si Pein gak jadi
ikut." Kata Deidara, yang matanya langsung tertuju pada gadis pirang
kuncir kuda dan bermata biru, pokoknya mirip banget kayak Deidara.
"Kalo gua mah mending nyari yang imut-imut kayak gue gitu.." Kata
Sasori, ia langsung sumringah melihat gadis berambut pink yang matanya
ijo. "Nah itu dia tuh! Gue banget!"
"Gua nyari yang rada kalem
aja deh, biar imbang. Gue kan pendiem banget!" Kata Itachi sambil
nyrocos terus sampe-sampe Author males ngetiknya, saking panjangnya.
"Nah, itu dia tuh!" Itachi nunjuk orang berambut panjang nan indah,
dengan warna mata lavender. Tiba-tiba orang yang rambutnya panjang itu
tereak ke arah Itachi.
"Hoi Naruto!" Kata orang itu dengan suara baritonnya, Itachi langsung sweatdrop, "Dia cowok toh!" Yang lain ketawa ngakak.
"Hoi Neji! Ngapain disini?" seorang cowok berambut nanas menabrak
Itachi dan menghampiri cowok cantik yang bernama Neji itu, mereka lalu
cipika cipiki.
"Kalo Tobi yang itu aja ah, kayaknya pemalu dan
manis banget." Tobi nunjuk cewek yang mirip sama Neji, kali ini emang
beneran cewek, Itachi langsung tereak. "Gak bisaaa! Gua juga naksir
doski."
"Apa? Kan Tobi duluan." Tobi mencak-mencak.
"Loe mau gua Amaterasu!" Itachi langsung mendelik nunjukin matanya,
ngancem. Tobi merinding dan langsung mengundurkan diri dengan tidak
ikhlas. Itachi ketawa-ketawa ngrasa menang.
"Kalo gue nyang
entu tuh!!" Kata Kisame, kayak ngiler ngeliat cewek bohai berambut
pirang berkucir dua, yang jidatnya udah kayak orang India."Kayaknya
asyik tuh buat diajak berenang."
"Buseeet! Loe mau ngecengin Hokage? Mana dia mau!!" Kata Deidara.
Kisame sewot trus langsung nyanyi-nyanyi gak jelas -Yang laen pada
siap-siap nutup kuping- "Who knows what could happen, do what you do
just keep on..keep on, kip on apa ya?" Kisame nginget-nginget, -Yang
laen ngelus dada, legaaa!-
"What eper deh! Kalo gue sih mau nyari cewek yang hemat banget kayak gue, biar gak ngrepotin gue juga." Kata Kakuzu.
"Susah kaleee." Kata Itachi. "Gimana nyarinya coba? Masa ditanyain
satu-satu. Hei cewe! Gimana sih cara kamu mengelola uang kamu? Apa sisa
uang jajan kamu ditabung, atau dicelengin, trus berapa kali kamu ganti
buku tabungan dalam setahun..kamu pasti jarang pake ATM ya.." Yang laen
ketawa-ketawa, Kakuzu cuek.
"Kalo gue mau nyari cewek yang alim aja ah.." Kata Hidan.
"Oh..Hidan doyan cewek juga toh ternyata." Kata Tobi.
"Ya iya dong! Masa ya iyalah! Di kitab suci dewa Jashin juga gak
dilarang kayaknya!" Kata Hidan sambil buka-buka buku yang beratnya sampe
10 kilo.
^0^
"Hai girls!!" Kata Deidara, soalnya Akatsuki udah nyamperin cewek-cewek yang udah mereka incer duluan itu.
"Hai guys!" Kata cewek yang mirip Deidara, gak kalah genit sama si
Konan. "Kayaknya dari tadi situ ngeliatin kita terus deh, ada apa ya?"
"Ah, ternyata keliatan banget ya? hehe " Kata Itachi, masang tampang malu-malu kucing garong.
"Ya iyalah! Secara situ ngomongnya tereak-tereak!" Samber cewek
berambut pink ke Itachi, tapi terus pasang senyum manis banget buat
Sasori, Sasori klepek-klepek.
"Aduh jadi malu nih, boleh kenalan gak?" Kata Itachi.
"Boleh aja, gue Ino." Kata cewek inceran Deidara.
"Gue Sakura" Kata cewek inceran Sasori.
"H..Hinata." Kata cewek inceran Itachi sama Tobi.
"Gue.."
"Lady Tsunade kan?" Samber Kisame sambil ngedipin matanya, kayak orang
kelilipan. Kisame langsung berlutut ala pangeran yang mengecup punggung
tangan sang puteri. Setelah beberapa menit, Kisame nglepasin tangan
Tsunade yang udah rada basah gara-gara dicium Kisame. –eayuuhh!!-
"Oke deh Ino, loe punya pacar?" Deidara langsung nyamber to the point.
"Haha! Belum tuh." Ino pasang tampang innocent.
"Jalan yuk.." Kata Deidara, masang ekspresi muka yang menurutnya paling cakep, ekspresi muka memelas.
"Yuuukk.." Kata Ino langsung tersihir oleh Deidara yang emang keliatan
manis banget, sampe-sampe semut rangrang pada ngumpul. Setelah itu
mereka langsung ngacir entah kemana.
"Ehem.." Sasori berdehem mendekati Sakura. "Uhukk-uhuk!!"
"Loh kamu kenapa?" Kata Sakura ngeliatin Sasori yang batuk-batuk,
(bahasa mereka langsung ganti dari loe-gue ke aku-kamu biar keliatan
romantis).
"Ah enggak kok, gak apa-apa, cuma keselek." Kata Sasori, biar lagi keselek mukanya tetep imut-imut.
"Oh, kirain kenapa." Kata Sakura.
"Eh Sakura, kamu jualan Narkoba ya?"
"Apa? Kok kamu ngomong gitu?"
"Soalnya, aku pinginnya ngeliatin kamu terus sih, kayak kecanduan
gitu.." Kata Sasori tak tahu malu, Sakura langsung terbang melayang
gara-gara rayuan mautnya, sementara yang lain udah mau muntah-muntah
sama ngejedot-jedotin jidat ke tembok saking gak kuatnya. Tobi malah
sibuk nyatetin jurus-jurus rayuan Sasori, katanya buat referensi.
Sekarang gantian Itachi yang ndeketin Hinata, yang kayaknya rada-rada
susah, soalnya Itachi yang dari tadi udah tebar pesona malah gak
digubris, Hinata sibuk memainkan kedua telunjuknya, trus ngitungin batu
krikil di bawahnya.
"Ehem.." Itachi udah di sebelah Hinata.
"Atu! Duo! Tigo! Ampet! Limo!" Hinata masih ngitungin krikil.
"Eheeemm!" Itachi berdeham lagi.
"dua puluh! Dua puluh satu!"
"Eheeeemmmmmm!!"
"Seratus sembilan puluh dua! Seratus semb.."
"EHEEEMMMM!!" Itachi tereak pake toa, baru deh Hinata nyadar trus langsung blushing parah banget.
"A..A..dda apa?" Kata Hinata, serem juga ngeliat muka Itachi yang keriputnya tambah parah.
"Oh, ndak papa kok." Kata Itachi, ngibasin rambutnya berniat tebar
pesona, pesona kecantikan rambut laki-laki Asia. "Cuma mau nanya, loe
udah makan belum?"
"." Kata Hinata, masih ngeliatin keriputnya Itachi.
"Makan sama gue mau gak?" Kata Itachi, yang keliatan GR diliatin Hinata terus.
"B..Boleh deh." Kata Hinata, berhubung Hinata anaknya baek makanya gak
tega nolak permintaan orang. Sementara Tobi udah nangis dibalik
topengnya, masa bodo amat, kan gak ada yang liat, pikir Tobi.
"Asyiiikk!" Itachi tereak dalem hati, tapi diluar pura-pura cool dan
elegan dengan menggandeng Hinata, muka Hinata langsung merah persis
kayak udang rebus. Merekapun ngacir entah kemana.
"Ehhikk!" Kisame berdeham ala Tukul Arwana. "My Lady Tsunade."
"Iya Kisame-kun." Tsunade mengeluarkan senyuman mautnya.
"Anu..eh itu..Anu.., apakah dikau mau jalan-jalan dengan daku?" Kisame
biasanya ngomong pake bahasa ikan, trus baru dikasih buku Kahlil Gibran
sama Sasori, jadi jangan heran kalo dia ngomongnya jadi sok puitis.
"Hihihihi.." Tsunade ketawa ngikik persis kuntilanak. "ho oh!" Tsunade ngangguk genit. Mereka lalu ngacir juga.
Swiiing! Begitulah kira-kira angin yang dirasakan Tobi, Hidan dan
Kakuzu setelah ditinggal temen-temennya yang udah dapet cewek. Biarpun
festivalnya rame banget, mereka bertiga ngerasa kayak di kuburan.
"Beginikah kalau kita terlalu idealis?" Kata Kakuzu.
TBC..
Franchisor atau pemberi waralaba = badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan
hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimilikinya.
Waralaba = suatu sistem pendistribusian barang
atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana franchisor memberikan hak
kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek,
nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar