Total Tayangan Halaman

Sabtu, 09 November 2013

Akatsuki Fall in Love

Anak-anak Akatsuki yang tergabung dalam ijo lumut ikatan jomblo lucu dan imut , lagi bosen ngejomblo! mereka mutusin ngacir ke festival dan berburu cewek-cewek Konoha.. Warning: OOC! LAST CHAPTER!
Rated: Fiction T - Indonesian - Humor/Parody - Akatsuki - Chapters: 3 - Words: 7,283 - Reviews: 45 - Favs: 17 - Follows: 5 - Updated: 04-12-09 - Published: 03-15-09 - Status: Complete - id: 4925239
[Fonts] A a Abc Abc Abc [Story Width] [Story Spacing] [Story Contrast]

Akatsuki In Love, berburu cewek!

Disclaimer: Masashi Kishimoto

WARNING: Fic ini mengandung konten OOC, kata-kata Tidak BAKU! Lebay! Gaje! De el el!

Markas Akatsuki sekarang berubah jadi kayak kamar cewek (khusus ruang kerja Itachi, Pein, Kisame, Tobi, Deidara, Kakuzu, Hidan, Sasori dan Konan), dengan tembok yang bernuansa pink dan bergambar bunga-bunga serta perabotan dan patung-patung kecil nan lucu. Anda pasti mengira para anggota Akatsuki yang rata-rata 'jantan' itu udah kepengaruh sama feminisme Orochimaru. Yang benar adalah karena Konan lagi jadi sok arsitek, jadilah markas baru Akatsuki rada 'melambai' gini.

Akatsuki adalah sebuah Franchisor(1) besar yang sudah memberi waralaba(2) ke berbagai daerah di Oto dan sekitarnya, perubahan evolusi dari organisasi penjahat kelas S yang udah pada tobat. Akatsuki setiap tahunnya udah berhasil memproduksi barang-barang macam boneka kayu, patung tanah liat, gerabah-gerabah dan lain-lain, pokoknya motto Akatsuki adalah 'Penting gak penting, yang penting! Penting banget!' –apa hubungannya?-

Akatsuki udah mengekspor barang-barang mereka sampe keluar negeri, bahkan keseluruh dunia, termasuk dunia jin, dunia aliens dan lain-lain.

Pemiliknya adalah Pein, Pein udah membentuk Akatsuki sejak SMP, dulunya markas Akatsuki cuma kandang Kyuubi, trus gara-gara Kyuubinya ngamuk trus kabur, jadilah Pein mematenkannya sebagai markas Akatsuki.

"Kalo gue sih bakal malu dateng lagi ke markas seandainya gak diancam pake Amaterasunya Itachi." Kata Kisame yang lagi bantuin ngitung duit Kakuzu dari hasil jualan gorengan.

"Kalo Tobi sih gak keberatan, Tobi kan anak baik." Kata Tobi yang nyengir di balik topeng lolipopnya.

"Gue juga, yang penting gue bisa ibadah disini." Kata Hidan.

"Kisame! Penakut banget sih loe! Kalo mau protes ya protes aja kale! Lagian kalo loe kena Amaterasu, kita kan jadi bisa makan ikan bakar." Kata Deidara yang lagi ngorek idung dan menarik isi-isinya dan ngusep-ngusepin ke bonekanya Sasori yang lagi nganggur (Sasori gak liat).

"Emangnya loe! Banci kaleng! Loe sama sekali kagak protes waktu tau markas kita jadi begini." Kata Kisame kejem.

"Diem loe Ikan Sarden! Nyrocos mulu gue bom loe!" Kata Deidara udah ancang-ancang.

"Loe berani ama gue??" Tereak Kisame gak kalah garang.

"Woiii! Kalo mau bom-boman jangan disiniii! Ntar duit gua angus!!" Kakuzu ikut tereak-tereak lebay.

"Udahlah jangan pada berantem!" Tobi nahan Deidara yang udah siap-siap ngebom.

"Ada apa ini? Ada apa ini?" Kata Itachi dengan gaya ala wayang wong ditambah slow motion.

"Kisame katanya gak mau ke markas lagi kalo markas gak dirombak." Kata Tobi sambil nunjuk-nunjuk Kisame, Kisame sekarang keliatan mau ngebunuh Tobi. Itachi ngelirik Kisame dengan pandangan majazi.

"Kagak! Kagak bener kok Ta! Gue udah setuju kok! Beneran! Suer deh!" kata Kisame yang takut kalo-kalo bakal dikandangin lagi di kolam, bareng sama ikan paus betina yang naksir Kisame kayak kemaren.

"Beneran?" Kata Itachi dengan pandangan ala Deddy Corbuzier!

"B..Be..Bener!" Kata Kisame kayak terhipnotis.

"Bagus! Bagus!" Itachi manggut-manggut. "Ada lagi yang gak setuju?" Itachi menatap mereka dengan pandangan yang lebih menghipnotis.

"Setujjuuuu!" Kata Tobi, Deidara, Kakuzu, Hidan dan Sasori bebarengan.

^0^

"Hoi Dei! Loe mau kemana?" Kata Pein yang lagi dipijitin sama Konan.

"Gue ama anak-anak Akatsuki mo jalan-jalan ke festival, biasa nyari cewek!" Kata Deidara. Mata Pein langsung membulet begitu denger kata 'cewek', ia langsung ngelirik Konan.

"Yank. Tolong ambilin minum donk! Aus nih!" Kata Pein ke Konan dengan gaya manja dan njijiih!

"Oke deh yank, mo minum apee?" Kata Konan gak kalah genit.

"Jus apel aja deh, tapi apelnya dikupas dulu ampe bersih." Kata Pein. "Inget loh, ampe bersih! Kalo gak, aku gak mau minum." Kata Pein lagi sambil nowel dagu persegi (hiiihhh!) Konan. Deidara cs langsung merinding.

"Oke deh yank, tungguin yaaah!" Konan jalan sambil ngedipin mata genit dan dibales Kiss bye oleh Pein, Deidara cs langsung memperagakan adegan mau muntah.

"Gua ikut yach!" Kata Pein bisik-bisik.

"Nah loh? bukannya loe lagi kencan ama Konan, ini acara jalan khusus buat cowok, Konan gak boleh ikut." Kata Sasori yang diamini oleh yang lain.

"Gua pergi diem-diem, makanya gua nyuruh Konan bikin jus apel, dia kan kalo ngapa-ngapain lama banget, jalan aja kayak putri Solo", Kata Pein bisik-bisik tapi cepet banget. "Pergi sekarang aja yuk! Gue juga mau nyari cewek lag.."

"Uapah!!" Konan tereak di belakang Pein, Pein menengok ke belakang dengan gerakan lambat ala filem horror. JEREJENG!!

"Jadi Loe mau nyari cewek lagi? " Kata Konan, Konan nyiramin seblender jus apel ke kepala Pein, trus blendernya digetokin ke kepala Pein, sadis. Yang laen bukannya misahin malah ngompor-ngomporin, Kakuzu malah motret-motret adegan Pein ditonjokin, katanya lumayan buat dijual ke wartawan gosip.

Setelah muka Pein babak belur, baru deh Konan berhenti trus nangis-nangis gaje.

"Oww..Tidak! maafkan aku sayank! Aku khilaf, aku gak sengaja.." Konan meluk-meluk Pein, sementara muka Pein udah kayak mau nangis.

^0^

Di festival.

"Wow! Cewek Konoha cantik-cantik! Seksi pula, rugi tuh si Pein gak jadi ikut." Kata Deidara, yang matanya langsung tertuju pada gadis pirang kuncir kuda dan bermata biru, pokoknya mirip banget kayak Deidara.

"Kalo gua mah mending nyari yang imut-imut kayak gue gitu.." Kata Sasori, ia langsung sumringah melihat gadis berambut pink yang matanya ijo. "Nah itu dia tuh! Gue banget!"

"Gua nyari yang rada kalem aja deh, biar imbang. Gue kan pendiem banget!" Kata Itachi sambil nyrocos terus sampe-sampe Author males ngetiknya, saking panjangnya. "Nah, itu dia tuh!" Itachi nunjuk orang berambut panjang nan indah, dengan warna mata lavender. Tiba-tiba orang yang rambutnya panjang itu tereak ke arah Itachi.

"Hoi Naruto!" Kata orang itu dengan suara baritonnya, Itachi langsung sweatdrop, "Dia cowok toh!" Yang lain ketawa ngakak.

"Hoi Neji! Ngapain disini?" seorang cowok berambut nanas menabrak Itachi dan menghampiri cowok cantik yang bernama Neji itu, mereka lalu cipika cipiki.

"Kalo Tobi yang itu aja ah, kayaknya pemalu dan manis banget." Tobi nunjuk cewek yang mirip sama Neji, kali ini emang beneran cewek, Itachi langsung tereak. "Gak bisaaa! Gua juga naksir doski."

"Apa? Kan Tobi duluan." Tobi mencak-mencak.

"Loe mau gua Amaterasu!" Itachi langsung mendelik nunjukin matanya, ngancem. Tobi merinding dan langsung mengundurkan diri dengan tidak ikhlas. Itachi ketawa-ketawa ngrasa menang.

"Kalo gue nyang entu tuh!!" Kata Kisame, kayak ngiler ngeliat cewek bohai berambut pirang berkucir dua, yang jidatnya udah kayak orang India."Kayaknya asyik tuh buat diajak berenang."

"Buseeet! Loe mau ngecengin Hokage? Mana dia mau!!" Kata Deidara.

Kisame sewot trus langsung nyanyi-nyanyi gak jelas -Yang laen pada siap-siap nutup kuping- "Who knows what could happen, do what you do just keep on..keep on, kip on apa ya?" Kisame nginget-nginget, -Yang laen ngelus dada, legaaa!-

"What eper deh! Kalo gue sih mau nyari cewek yang hemat banget kayak gue, biar gak ngrepotin gue juga." Kata Kakuzu.

"Susah kaleee." Kata Itachi. "Gimana nyarinya coba? Masa ditanyain satu-satu. Hei cewe! Gimana sih cara kamu mengelola uang kamu? Apa sisa uang jajan kamu ditabung, atau dicelengin, trus berapa kali kamu ganti buku tabungan dalam setahun..kamu pasti jarang pake ATM ya.." Yang laen ketawa-ketawa, Kakuzu cuek.

"Kalo gue mau nyari cewek yang alim aja ah.." Kata Hidan.

"Oh..Hidan doyan cewek juga toh ternyata." Kata Tobi.

"Ya iya dong! Masa ya iyalah! Di kitab suci dewa Jashin juga gak dilarang kayaknya!" Kata Hidan sambil buka-buka buku yang beratnya sampe 10 kilo.

^0^

"Hai girls!!" Kata Deidara, soalnya Akatsuki udah nyamperin cewek-cewek yang udah mereka incer duluan itu.

"Hai guys!" Kata cewek yang mirip Deidara, gak kalah genit sama si Konan. "Kayaknya dari tadi situ ngeliatin kita terus deh, ada apa ya?"

"Ah, ternyata keliatan banget ya? hehe " Kata Itachi, masang tampang malu-malu kucing garong.

"Ya iyalah! Secara situ ngomongnya tereak-tereak!" Samber cewek berambut pink ke Itachi, tapi terus pasang senyum manis banget buat Sasori, Sasori klepek-klepek.

"Aduh jadi malu nih, boleh kenalan gak?" Kata Itachi.

"Boleh aja, gue Ino." Kata cewek inceran Deidara.

"Gue Sakura" Kata cewek inceran Sasori.

"H..Hinata." Kata cewek inceran Itachi sama Tobi.

"Gue.."

"Lady Tsunade kan?" Samber Kisame sambil ngedipin matanya, kayak orang kelilipan. Kisame langsung berlutut ala pangeran yang mengecup punggung tangan sang puteri. Setelah beberapa menit, Kisame nglepasin tangan Tsunade yang udah rada basah gara-gara dicium Kisame. –eayuuhh!!-

"Oke deh Ino, loe punya pacar?" Deidara langsung nyamber to the point.

"Haha! Belum tuh." Ino pasang tampang innocent.

"Jalan yuk.." Kata Deidara, masang ekspresi muka yang menurutnya paling cakep, ekspresi muka memelas.

"Yuuukk.." Kata Ino langsung tersihir oleh Deidara yang emang keliatan manis banget, sampe-sampe semut rangrang pada ngumpul. Setelah itu mereka langsung ngacir entah kemana.

"Ehem.." Sasori berdehem mendekati Sakura. "Uhukk-uhuk!!"

"Loh kamu kenapa?" Kata Sakura ngeliatin Sasori yang batuk-batuk, (bahasa mereka langsung ganti dari loe-gue ke aku-kamu biar keliatan romantis).

"Ah enggak kok, gak apa-apa, cuma keselek." Kata Sasori, biar lagi keselek mukanya tetep imut-imut.

"Oh, kirain kenapa." Kata Sakura.

"Eh Sakura, kamu jualan Narkoba ya?"

"Apa? Kok kamu ngomong gitu?"

"Soalnya, aku pinginnya ngeliatin kamu terus sih, kayak kecanduan gitu.." Kata Sasori tak tahu malu, Sakura langsung terbang melayang gara-gara rayuan mautnya, sementara yang lain udah mau muntah-muntah sama ngejedot-jedotin jidat ke tembok saking gak kuatnya. Tobi malah sibuk nyatetin jurus-jurus rayuan Sasori, katanya buat referensi.

Sekarang gantian Itachi yang ndeketin Hinata, yang kayaknya rada-rada susah, soalnya Itachi yang dari tadi udah tebar pesona malah gak digubris, Hinata sibuk memainkan kedua telunjuknya, trus ngitungin batu krikil di bawahnya.

"Ehem.." Itachi udah di sebelah Hinata.

"Atu! Duo! Tigo! Ampet! Limo!" Hinata masih ngitungin krikil.

"Eheeemm!" Itachi berdeham lagi.

"dua puluh! Dua puluh satu!"

"Eheeeemmmmmm!!"

"Seratus sembilan puluh dua! Seratus semb.."

"EHEEEMMMM!!" Itachi tereak pake toa, baru deh Hinata nyadar trus langsung blushing parah banget.

"A..A..dda apa?" Kata Hinata, serem juga ngeliat muka Itachi yang keriputnya tambah parah.

"Oh, ndak papa kok." Kata Itachi, ngibasin rambutnya berniat tebar pesona, pesona kecantikan rambut laki-laki Asia. "Cuma mau nanya, loe udah makan belum?"

"." Kata Hinata, masih ngeliatin keriputnya Itachi.

"Makan sama gue mau gak?" Kata Itachi, yang keliatan GR diliatin Hinata terus.

"B..Boleh deh." Kata Hinata, berhubung Hinata anaknya baek makanya gak tega nolak permintaan orang. Sementara Tobi udah nangis dibalik topengnya, masa bodo amat, kan gak ada yang liat, pikir Tobi.

"Asyiiikk!" Itachi tereak dalem hati, tapi diluar pura-pura cool dan elegan dengan menggandeng Hinata, muka Hinata langsung merah persis kayak udang rebus. Merekapun ngacir entah kemana.

"Ehhikk!" Kisame berdeham ala Tukul Arwana. "My Lady Tsunade."

"Iya Kisame-kun." Tsunade mengeluarkan senyuman mautnya.

"Anu..eh itu..Anu.., apakah dikau mau jalan-jalan dengan daku?" Kisame biasanya ngomong pake bahasa ikan, trus baru dikasih buku Kahlil Gibran sama Sasori, jadi jangan heran kalo dia ngomongnya jadi sok puitis.

"Hihihihi.." Tsunade ketawa ngikik persis kuntilanak. "ho oh!" Tsunade ngangguk genit. Mereka lalu ngacir juga.

Swiiing! Begitulah kira-kira angin yang dirasakan Tobi, Hidan dan Kakuzu setelah ditinggal temen-temennya yang udah dapet cewek. Biarpun festivalnya rame banget, mereka bertiga ngerasa kayak di kuburan.

"Beginikah kalau kita terlalu idealis?" Kata Kakuzu.

TBC..

Franchisor atau pemberi waralaba = badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.

Waralaba = suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana franchisor memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar