Pelajaran
kedua
Konan : “Selamat pagi semua, apa kabar kalian semua, semoga
hati kalian sobek bagaikan uang kakuzu di gunting Sasori!”
Kakuzu merasakan aura Konan saat Konan berkata uang hm
(RP/$/¥/$)
Sasori : “Ada yang ngomongin guntingku tercinta
nih!”
Kembali ke ke-las
Konan : “Beda seperti Kakuzu, saya akan membagikan buku secara
gratis kepada kalian, ini sebagai bentuk penghematan kayu jati”
Konan : “INI DIA!!!!”
Jeng Jeng Jeng Jeng
Konan langsung membuat delapan buku yang berjudul “Cara
Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.
Konan : “Sekarang saya akan menanyakan kepada seseorang hmmmm
kau (menunjuk Hinata) apa yang kau lakukan setelah menulis sesuatu tetapi salah
menulisnya”
Hinata : “ah mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…… mem membu
membua menbuan membuang kertas itu lalu mengganti dengan kertas yang baru”
Konan : “GRRRRRRRRHHHHHH ha Hinata saat selesai
menulis lalu salah kamu tidak boleh MEMBUANGNYA!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Konan : “Saat salah kalian harus menggunakan alat penghapus
begitu loh ceritanya!”
Sai : “Bu Guru kalau menggunakan tinta bagaimana bu”
Konan
: “Gunakanlah lap yang bersih kalau belum bersih
gunakanlah sedikit byclin, karbol, rinso, wing, easy, sunlight, dan
boleh pake
detol” (Author : “Wah! Konan iklan nih kata-katanya diluar dialog!”
Konan :
“maaf-maaf!” Author : “yang bener ya kalo gak kena tendang” Chiara :
"Kevin ngikutin kata-katanya L yang di Death Note wooo!!" )
BAIK BU GURU
Konan : “oke, terima kasih semuanya”
Pelajaran
ketiga
Tobi : “Selamat pagi murid-murid?Apa kabar semuanya?”
.
.
.
.
.
.
.
.
Tobi : “Kenapa tidak ada yang menjawab?Apa kalian tidak
dengar?Atau suara Tobi kurang keras?”
.
.
.
.
.
.
.
Tobi : “SELAMAT PAGI SEMUANYA?”
8 shinobi Konoha : “Selamat pagi pak topeng oren”
Tobi : “Kalian semua tidak sopan ya! Karena sekarang
adalah pelajaran sopan santun kalian harus belajar agar menjadi anak yang taat
dan dermawan (sejak kapan akatsuki jadi taat dan dermawan?)
Tobi : “Sekarang kita akan mulai, pertama siapa
ketua kelas disini?”
.
.
.
Rock Lee : “Belom dipilih Pak Tobi (gak enak banget
ngucapinnya)”
Tobi anak baek : “HAH belum Dipilih”
Tobi anak baek : “Sekarang votting aja kalian semua menulis
nama seseorang untuk dijadikan ketua kelas, yang namanya paling banyak ditulis
dialah yang berhak menjabat sebagai KETUA KELAS”
Jawaban mereka semua adalah :
Naruto: Sakura-chan
Sasuke : Sasuke (Wah, ada tindak ketidak adilan disini)
Sakura : Sasuke-kun
Hinata : Naruto-kun
Neji : -
Sai : Danzo (?)
Shikamaru : Neji
Rock Lee : Guru guy (?)
Hm, karena saat menulis tidak disebutkan siapa yang
menuliskannya maka dihitung dari nama terbanyak yang ditulis, ini dia hasilnya
:
Naruto : I
Sasuke : II
Sakura : I
Hinata : 0
Neji : I
Sai : 0
Shikamaru : 0
Rock Lee : 0
Danzo : I
Guru Guy : I
Jadi untuk ketua kelas di kelas ini adalah Uchiha Sasuke
(^v^), tetapi hanya ada satu manusia yang mengetahui rahasia kecil Sasuke ini,
hiii merinding nih.
Tobi : “Baiklah sekarang saya akan memberi tau bagaimana cara
yang dilakukan saat bertemu dengan guru”
Teng Teng Teng
Bel berbunyi semua murid pulang ke asrama
Hari Selasa
Pelajaran pertama : Vokal
Pelajaran kedua : Sopan santun
Pelajaran ketiga : Matematika
Pelajaran keempat : Seni budaya
Pelajaran
pertama
Deidara : “Selamat pagi murid-murid?”
Delapan AP : “Selamat pagi bu guru”
Deidara : “Hah, kenapa kalian panggil gue “bu”, emang gue ibu
kalian, lagian juga gue itu jantan nih liat nih (sambil menunjukan tangan berototnya)”
Kedelapan AP ( Anggota Perfilman ) terdiam
setelah mendengar ceramah pendek dari seorang laki atau perempuan (BANCI) yang menunjukan tangannya yang
memiliki mulut.
Deidara : “BAIKLAH SEMUANYA!!!!!TERIAKAN BANZAI LEWAT HATI
TERDALAM KALIAN!!!!!! (Menggunakan mic dengan volume lebih besar dari ledakan
bom bunuh diri banci ini sendiri)
Kedelapan AP dengan terpaksa menurut saja.
BANZAI
Deidara : “DARI HATI TERDALAM!!!!!!!”
BANZAIIIII!!!!!
Deidara : “HATI PALING DALAAAAAAAAMMMMM!!!!!!”
BANZAAAAAAAAAIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!!
Deidara : “MASIH DARI MULUT, BELUM DARI HATI YANG
TERDALAM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BBBBBBBBBAAAAAAAAANNNNNNNNNZZZZZZZZZAAAAAAAAAIIIIIIIII!!!!!!!!
Deidara : “LEBIH KERAS!!!!!!!”
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kedelapan AP terbatuk-batuk
setelah meneriakan kata-kata aneh diatas.
Deidara : “Terima kasih untuk
suara dari lubuk hati kalian semua, tadi baru pemanasan, sekarang saya akan
memanggil satu orang untuk berduet dengan orang yang berada di balik tirai NO.2. Baiklah mmmm kau (menunjuk Rock Lee)”
Rock Lee : “Saya bu eh pak
ohok ohok”
Deidara : “Iya kamu”
Rock Lee : “Baik bu eh pak”
Deidara : “Sekarang buka
tirai no 2!!!!
Jeng jeng jeng
DIA ADALAH SESEORANG DENGAN
NADA HEBAT DAN IA ADALAH
KILLER BEE
Killer Bee : “YOOOOOO”
Killer Bee : “YOOOOOO”
Deidara : “Baiklah Bee, kau
mulai lakukan nyanyian isi hatimu dengan anak muda berbaju ketat ini”
Killer Bee : “Baiklah anak muda, ikutilah apa yang aku
nyanyikan”
Killer Bee : “Kau membuat ku menjadi gila yo”
Rock Lee : “Kau membuat ku
menjadi gila”
Killer Bee : “Nadamu sama
sekali tidak menjiwa, sekarang coba dengarkanlah frekuensi lagu dari Dei-Chan”
Deidara : “BAIKLAH, SEMUANYA
IKUTILAH FREKUENSI INI”
Deidara : “SEMUANYA,
NYANYIKANLAH LAGU KEBANGSAAN AKATSUKI!!!!!” ( Chiara : "Nadanya make nada lagu Indonesia Raya ya!" )
Akatsuki Tanah airnya Tanah tumpah mie ramen Disanalah Tobi berdiri Jadi pandu bapaknya Akatsuki gak akan bangga Bangsa dan tanah Deidara Marilah kita berseru!”Seni adalah ledakan”
Akatsuki Tanah airnya Tanah tumpah mie ramen Disanalah Tobi berdiri Jadi pandu bapaknya Akatsuki gak akan bangga Bangsa dan tanah Deidara Marilah kita berseru!”Seni adalah ledakan”
Hiduplah Sasori hiduplah
Sasori Sasori Sasori dan Sasori
Bangunkan Kisame bangunkan
Kisame untuk Akatsuki Raya
Akatsuki Raya, miskinlah miskinlah,
karena uang dipegang Kakuzu
Akatsuki Raya, miskinlah
miskinlah, hiduplah bangunkan Akatsuki
Pelajaran kedua
Tobi : “Selamat pagi
murid-murid !”
Delapan ap : “Selamat siang pak Tobi”
Delapan ap : “Selamat siang pak Tobi”
Tobi : “Oh, sekarang sudah
siang ya, kenapa bapak (pak?) merasa masih pagi”
Tobi : “Baiklah Sasuke suruh
semuanya baris di lapangan”
Sasuke : “Emang kenapa pak”
Tobi : “Udah lakuin aja”
Sasuke : “Ya udah dah”
Tobi : “Eh, ngomong sama yang lebih tua harus sopan, ulang lagi”
Sasuke : “What the hell”
Tobi : “Malah ngomong gitu, eh umur kamu berapa anak muda?”
Sasuke : “Sendirinya berapa?”
Tobi : “5 tahun”
Sasuke : “HAH”
Tobi : “Umur kamu berapa?”
Sasuke : “6 tahun wek”
Tobi : “Boong”
Sasuke : “Betul”
Tobi : “boong ah”
Sasuke : “betul”
Tobi : “Iih Sasuke-chan cucok
ah, boong kale”
Sasuke : “BETUL”
Tanpa terduga mereka berdua
saling berdebat sampai ketujuh AP lain memejamkan mata, iya betul mereka semua
kedip.
Teng Teng Teng
Neji : “Pak Tobi, pelajaran
sopan santunnya dah selesai pak!”
Tobi : “Baiklah bapak pengen
keluar dulu yah”
Kakuzu : “Eh Tobi ngajarin
apaan?”
Tobi : “Cara menjadi warga
Negara yang baik” (perasaan gak ada dalam dialog nih).
Kakuzu : “Ya udah, diluar
hati-hati ya, masih ingat pesan Dei chan kan!”
Tobi : “Ya iyalah, jangan
pergi sampai malam, jangan ngejar kupu-kupu disiang hari, jangan pergi sama
om-om yang gak dikenal terus kalo beli balon jangan lupa beliin Deidara-senpai
yang warna pink.
Kakuzu : “Ada yang kelupaan
‘kalo nyampe besok gak datang bayar uang ke kamar gue oke”
Tobi : “Baik…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar