Author: Artemisaish PM
Apa jadinya jika Akatsuki pergi berbelanja? kekacauan apakah yang terjadi? apa tanggapan Kakuzu soal berbelanja? Mind To RnR?
Follow/FavoriteRated: Fiction T - Indonesian - Humor - Akatsuki -
Words: 2,178 - Reviews: 10 - Favs: 2 - Follows: 1 - Published: 08-23-10 -
Status: Complete - id: 6266337
A+ A-
A/N
Humh…ini fic kedua Ai about Akatsuki, kali ini tentang
pelitnya sang rentenir akatsuki 'Kakuzu!'.Fic ini terinsipirasi dari
gambar para akatsuki yang berbelanja tapi Kakuzu malah berkelahi dengan
kasir. Oh, iya sebelum itu Ai mo ngucapin selamat menjalankan Ibadah
Puasa buat yang menjalaninya sekarang! Kalau Ai ada salah tolong
dimaafkan! Marhaban ya Ramadhan!
Shopping
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Genre : Humor
Warning : Aneh/Gila/Typo dengan bahasa jauh banget dari EYD/OC/nista
Pairing : Akatsuki
Suatu pagi yang amat cerah, saking cerahnya sampai-sampai sebuah venus
flytrap gak membuka-buka dari tadi di sebuah halaman gua. Entah venus
flytrap itu mati atau lagi tidur. Seorang perempuan berambut biru masuk
tergesa-gesa ke dalam gua itu membawa setumpuk kertas.
"Darimana saja my honey lovely…" kata Pein dengan suara selembut madu dicampur jeruk dan kecap ditambah cuka (emang ada?)
"Origami jelek!" sambung seseorang.
"Yah, origami jelek!" ulang Pein tidak sadar, membuat yang bersangkutan mengeluarkan aura iblis.
"Apa maksudmu, hah?" bentak Konan.
"Eh, bukan sayang, kamu kan yang tercantik di dunia *muntah!*" kata
Pein merayu Konan lalu menoleh ke sekumpulan kerbau eh, anggotanya dan
mengaktifkan rinnegannya "Siapa tadi yang bicara, ayo! Ngaku kalian!"
bentaknya. Lalu, dengan gaya yang cuek abis Deidara mengangkat
tangannya.
"Kalau gue un, emangnya loe mau apa un?" katanya sambil mengaktifkan bom C4 di tangannya membuat semuanya mundur perlahan.
"Dei-chan, tenanglah! Nanti kalau itu meledak kita mau tidur dimana?"
kata Kisame membujuk Deidara, yang lain mengangguk-angguk setuju.
"Memangnya un siapa yang mau meledakkan tempat ini un?" tanya Deidara.
"Lha, terus bom ditangan kamu mau diapain?" tanya Sasori.
"Oh, ini un! Tadi, gue mau lemparin ini ke Leader, un. Memangnya kenapa, un?"
"Buegoooo! Itu sama aja! Kalo loe lemparin ini ke Leader bukannya tempat ini langsung hancur!" teriak Itachi.
"Oh, iya ya un!" kata Deidara dengan muka innocent. Itachi yang masih
kesal mengalihkan perhatiannya, dia melihat selebaran yang dibawa oleh
Konan tadi. Tiba-tiba
"Kyaaaa!" teriaknya kencang membuat para
anggota akatsuki lain kaget dan berlompatan menuju Itachi yang masih
tereak-tereak tidak jelas.
"Ada apa sih Tachi? Kok kamu teriak?" tanya Kisame.
"Iya, ada apa? Kamu mengganggu acaraku dengan Dewa Jashin-sama yang
terhormat." kata Hidan marah. Kakuzu yang gusar karena diganggu lagi
ngitung duit merebut selebaran ditangan Itachi dan membacanya.
Diskon gede-gede-an
Sampai 99,99%
Segera! Dapatkan Krim APD (Anti Penuaan Dini). Khusus HARI INI!
Limited Edition!
"Apa-apaan ini?" teriak Kakuzu sambil melempar selebaran itu dimuka Itachi yang masih teriak.
"Tau nggak! Ini limited Edition! Gue harus kesana, sebelum habis!" kata
Itachi masih histeris sendiri. Sasori mengambil selebaran yang lain
dan…
"Kyaaa! Ada penjualan perdana boneka Barbie New Edition.
Gue harus kesana!" teriaknya. Zetsu dan Kisame yang penasaran turut
mengambil selebaran itu.
"Wah! Ada pameran bunga langka! Gue harus kesana!"
"Ada pertunjukan perdana saudara gue 'Lumba-lumba pintar!'"
"Lo! Bukannya saudara loe itu hiu, Kis?" tanya Itachi.
"Sama aja, yang penting sama-sama ikan" jawab Kisame yang lain sweatdrop
"Eh, ada penceramahan hari ini, gue juga ikut dong!" kata Hidan sambil melihat selebaran yang lain.
"Gue juga ikut, hari ini ada penjualan Icha-Icha seri terbaru" kata Pein dengan seringai aneh.
"Gue ikut juga deh ada diskon gede di penjualan baju nih" kata Konan.
"kamu mau ikut nggak Kus?" tanya Pein, Kakuzu langsung keringat dingin mendengar pertanyaan itu dan teringat sesuatu.
"Eh, sa…ya ti…dak us..sah iku..t deh!" kata Kakuzu dengan suara terbata-bata membuat yang lain jadi heran.
"Loe baik-baik aja kan, Kuz?" tanya Hidan khawatir.
"Iya, gu..e gak apa-apa kok" kata Kakuzu. Deidara menyikut Itachi.
"Emang loe punya duit, un?" tanyanya.
"Eh, gue nggak punya nih. Loe punya nggak Saso?"
"Wah, gue juga nggak punya. Kalau loe Pein?"
"Tampaknya kita semua nggak punya duit yah" kata Pein dan yang lain
mengangguk-angguk setuju "kalau begitu…" Kakuzu tiba-tiba merasakan
firasat yang tidak enak banget.
"Eh, gue sakit perut. Gue kebelakang dulu yah!" katanya bersiap-siap kabur tapi, langsung dihadang oleh Itachi dan Sasori.
"Mau kemana Kuz?"
"Iya, loe mau kemana? Kami mo minta duit dong!" kata Pein. Dan
benarlah! Firasat tidak enaknya dari tadi. Ternyata, saat ini mereka
semua lagi kere alias bokek.
"Tidak boleh! Kalau kalian tidak punya duit, tidak usah pergi belanja!" teriak Kakuzu sambil memeluk kopernya.
"Dikit aja Kuz, pelit amat seh!" kata Pein merayu Kakuzu.
"Nggak! Nggak akan pernah gue kasiin duit ke elo-elo semua." kata
Kakuzu sambil memeluk erat-erat kopernya dengan air muka berubah menjadi
parno a.k.a Paranoid dengan sekelilingnya.
"Pelit amat! Elo
itu kan keuangan disini! Jadi, gak usah pelit deh! Daripada, entar gue
gak akan pernah bayar utang. Hayo! Elo mau apa sekarang?" ancam Pein
yang membuat Kakuzu bergidik ngeri membayangkan Pein tidak akan membayar
hutangnya yang segunung itu dan rugilah dia, begitu pikirnya.
"Baik…lah! Aku akan memberi kalian U…ukh…uang!" kata Kakuzu susah payah
karena sangat-sangat tidak rela. "Tapi, setiap orang hanya seratus
rupiah! Ucap Kakuzu yang langsung mendapat sambutan jitakan dari seluruh
anggota termasuk ketua Akatsuki.
"Yee! Dasar tua Bangka pelit!
Itu mah sama aja, loe gak ngasih apa-apa! Tambahin!" tuntut Pein
sedangkan yang lain mengangguk-angguk setuju. Kakuzu mengelus-elus
benjolan dikepalanya, dan tampak berpikir keras.
"Baiklah,
masing-masing sepuluh ribu rupiah! Titik! Gak lebih dan gak kurang!"
kata Kakuzu dengan muka berlumeran air mata "Huwa! Duit gue!" teriaknya.
"Yasud deh! Mendingan juga daripada seratus rupiah!" kata Itachi.
"Bener un? Ayo, kita berangkat sekarang ke mall, un! Nanti keburu tutup, un! "kata Deidara.
"Iya, bener juga kata loe! Ayo, kita berangkat" seru Pein semangat,
akhirnya seluruh anggota Akatsuki berangkat menuju mall untuk shopping
terlebih dahulu mereka semua berdandan.
"Hm…di mall kan banyak
cowok? Gue harus tampil cantik dan seksi!" kata Konan sambil berdandan
dengan dandanan yang Wuah! *Warning! tutuplah mata kalian jika
melihatnya!* akhirnya, setelah berdandan habis-habisan *maksudnya
Konan*, nambahin pierching di wajah *yang ini Pein*, ngitung duit sambil
nangis nggak rela *Kakuzu tuh!*, Komat-kamit di pojokan minta
keselamatan pada Dewa Jashin *Hidan ini!*, bermasker ria berusaha
nutupin keriput *Itachi pastinya!*, Berkiss good bye ama ikan *Kisame
nih!*, nyiapin permen berkantung-kantung *Tobi maksudnya*, Dandanin
boneka ama dandanin orang *Sasori ama Deidara pasti!*, Makan
banyak-banyak *Zetsu dong!*.
Akhirnya, organisasi nista ntu
berangkat ke mall, dengan jalan kaki karena Kakuzu tidak mau membiayai
ongkos kendaraan mereka. Alhasil, mereka pun jalan sejauh 5 kg *lebay*.
Setelah setengah mampus, setengah pingsan, setengah sadar mereka pun
sampai. Bahkan Deidara sampai menangis saking terharunya.
Mal
di kota Konoha sedang ramai-ramainya *maklum ada diskon besar!*.
terlihat para ibu-ibu yang sedang sibuk bertengkar memperebutkan baju
dengan diskon yang besar. Para anggota akatsuki juga memasuki mall yang
ramai. Mereka langsung berbaur dengan yang lain. Hidan langsung ke aula
karena disitu diadakan lomba pidato dan ceritanya ini Hidan mo
ngedaftar. Itachi langsung rebutan dengan para wanita atau lebih
tepatnya wanita keriput, dengan ganasnya dia mentsukuyomi yang
menghalanginya. Si mesum eh, maksudnya Pein tentu saja di tempat
penjualan perdana buku Icha-Icha.
Sementara anggota yang lain
sibuk! Kakuzu malah sibuk menghadiri seminar bagaimana cara menghemat
uang dengan baik dan benar. Dia heran pada yang anggota yang lainnya,
menurutnya membuang waktu saja melakukan hal-hal tak berguna seperti itu
baginya seminar ini berguna bagi masa depan, nanti saja dia ceramah
kalau sampai di markas. *Gak akan ada yang dengar!*. Tobi karena saking
senengnya lari-lari keliling mall sambil teriak kalimat terkenalnya itu
'Tobi Anak baek', dasar anak autis! Konan rebutan dengan ibu-ibu dengan
pakaian yang diskon gede-gedean. Sasori main opera di toko boneka
membuat para pengunjung sweatdrop. Kisame berenang renang denga para
lumba-lumba, entahlah! Tapi sekarang saia tidak bisa membedakannya
antara dia dan lumba-lumba. Menurut kalian bagaimana? Zetsu lagi bicara
ama tumbuhan di pojok mall, membuat orang yang lewat terheran-heran.
Deidara masuk di salon rencananya seh mau ngeledakin tuh salon soalnya
banyak yang masuk kesana dan setelah keluar jadi cantik tapi nggak jadi
karena sekarang dia lagi asyik Pedicure and Manicure gitu. Dan mari kita
lihat akibat yang para akatsuki itu.
Hidan yang ngikut lomba ceramah dilempar para tamu karena ceramahnya adalah
"Para tamu undangan sekalian! Mari kita sama-sama menyembah Jashin-sama
yang agung!" kata Hidan sambil membunuh tikus yang entah dapat darimana
dengan sabitnya lalu darahnya itu dijilatnya membuat para tamu itu
menyimpulkan bahwa orang didepannya itu adalah orang gila! Alhasil dia
dilempar dan dibuang ke tempat sampah.
Itachi yang sukses
mengtsukuyomi para wanita keriput itu berhasil mendapatkan krim anti
penuaan dini itu tapi, setelah efek tsukuyomi para wanita keriput itu
hilang tak tanggung Itachi dikejar-kejar wanita keriput itu lari-lari
keliling mall dan Tobi yang mengira disaingi oleh Itachi menambah
kecepatan larinya sambil teriak lebih kencang. Kakuzu berdebat dengan
seseorang soal cara penghematan uang yang lebih efektif (baca:
berkelahi). Konan yang masih sibuk memborong pakaian diskon gede-gedean
itu akhirnya menghancurkan counter penjualan karena kesal di kalah sama
ibu-ibu. Sasori diusir karena akibat operanya itu boneka-boneka itu
rusak habis judul operanya adalah Jatuhnya bom dikota Hiroshima dan
Nagasaki. Zetsu yang dikira gila akhirnya di bawa ke RSJ oleh satpam.
Kisame yang lomba berenang dengan lumba-lumba jadi bahan pertunjukan
karena banyak yang menonton, mungkin dia dikira gila. Deidara yang habis
dari Pedicure dan Medicure akhirnya mengingat rencana awalnya untuk
meledakkan salon itu. Alhasil dia diburu kesatuan anti teroris karena C4
ditemukan di tasnya. Singkatnya, semua hancur berantakan gara-gara
Akatsuki.
Malam pun tiba, mereka bersiap-siap pulang. Pein yang
sedari tadi berada di counter penjualan Icha-icha dengan tidak rela
akhirnya menuju kasir untuk membayarnya. Teman-temannya sudah
menunggunya di kasir dan Kakuzu sudah siap membayarnya *tumben dia
baik!*. Sasori dengan bonekanya, Itachi dengan krim APD nya, Konan
dengan baju-bajunya dan Kisame dengan ikannya serta Tobi dengan
permennya.
"Silahkan ditaruh barang-barangnya" ujar sang kasir
ramah, tapi Kakuzu mendelik tidak suka. Setelah barang barang dibungkus
masing-masing dan diambil oleh pemiliknya masing-masing.
"Baiklah, totalnya adalah... sepuluh juta!" kata sang kasir ramah. Kakuzu melongo!
satu detik...
dua detik...
tiga detik... *A/N: sebaiknya tutup telinga kalian!*
"APA!" teriak Kakuzu dengan suara mencapai ultrasonik membuat aktivitas di Mall itu terhenti seketika "Apa nggak salah tuh?"
"Oh, ini sudah benar! Baju-baju itu seharga dua juta! Krim APD itu dua
juta! Permen itu seharga satu juta! Buku-buku itu seharga dua juta!
Boneka satu juta dan ikan itu dua juta!" jelas sang kasir sedangkan
Kakuzu sudah mengeluarkan hawa aneh! Membuat teman-temannya yang lain
merinding!
"Psst... kita cabut saja yuk!" bisik Pein pada yang lainnya.
"Iya, kayaknya si Kakuz lagi marah besar" kata Itachi.
Mereka pun beringsut mundur sepelan mungkin menjaga agar Kakuzu tidak melihatnya. Kakuzu membalik ke arah teman-temannya.
"Kalian! Kembalikan barang-barang itu!" serunya marah tapi terlambat!
Yang lainnya sudah mencapai gerbang mall dan langsung ambil langkah
seribu pulang ke markas. Kakuzu mau mengejr mereka tapi ditahan oleh
satpam mall *Kasihan kau Kakuzu!*
"Maaf, mas! Mas harus membayarnya dulu!"
"Mas! Mas! Sejak kapan gue menikah ama mbak loe" kata Kakuzu sewot
teramat sewot. "Hei, mbak kasir! Bagaimana bisa semuanya sepuluh juta?
Baju itu diskon! Krim APD itu juga diskon sampai 99,99%?" kata Kakuzu
protes keras.
"Masalahnya, kalian mengambil baju terlalu banyak! Lagipula harga asli krim itu adalah seratus juta maklum limited edition!"
"Pokoknya aku tidak mau bayar! Enak saja!" tolak Kakuzu tegas.
"Baiklah! Kalau begitu! Tangkap dia!" kata sang kasir pada satpam. Otomatis Kakuzu langsung pucat.
"Baiklah, Baka!"
"Aku bukan baka!" kata kasir itu marah.
"Baka itu adalah mbak kasir, ssa..ya a...kan..." kata Kakuzu
tersendat-sendat tampaknya sangat-sangat tersiksa "Mem...ba..yar...nya"
juga sangat-sangat tidak rela. Dia lalu membuka kopernya dan mengambil
uang sepuluh juta kemudian menyerahkan pada sang kasir.
"Hiks... uangku!" kata Kakuzu sambil berurai air mata "Jagalah dia
baik-baik, jangan lupa mandikan dan makan tiga kali sehari!" pesan
Kakuzu pada sang kasir yang langsung sweatdrop. Kakuzu pulang dengan
sangat lesu.
Sementara dimarkas,
Itachi sudah melumuri
mukanya dengan krim APD itu, Tobi makan permen banyak-banyak, Kisame
berenang-renang bersama ikan barunya, Sasori main opera, Konan sibuk
mengutat di cermin dengan baju barunya sedangkan Pein baca Icha-icha.
Yang lain seperti Hidan lagi mandi soalnya tadi dia di buang ketempat
sampah jadi bau! Deidara nggak jelas nasibnya soalnya tadi dia
ditangkap, terus Zetsu masih di RSJ.
BRAAKK!
Terdengar
suara pintu dibanting seseorang, semua orang dalam ruangan itu langsung
terlonjak. Lalu muncullah seorang laki-laki bercadar dengan hawa
membunuh.
"KALIAN!" teriaknya "Harus mati!" kata Kauzu kencang,
semuanya langsung teriak kecuali Itachi yang teriak pelan karena takut
merusak krim di wajahnya.
Dan berakhirlah hidup Akatsuki,
hm...kecuali Hidan yang selamat sekarang setengah mati berdoa
mengucapkan syukur pada Jashin-sama karena menyelamatkannya. Juga
Deidara yang dipenjara dan tentu saja Zetsu yang masih di RSJ.
~Owari~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar