Author: Aire Hasachi PM
AO adalah seorang pegawai negeri yang ditugaskan untuk membuatkan para
anggota Akatsuki sebuah KTP dan meminta para anggota akatsuki untuk
mengisi biodatanya masing-masing. apa yang akan ditulis mereka, ya?
Follow/FavoriteRated: Fiction K+ - Indonesian - Humor/Parody - &
Akatsuki - Words: 2,167 - Reviews: 19 - Favs: 5 - Follows: 4 -
Published: 02-10-11 - id: 6732829
A+ A- Fonts Story Width Story Spacing Story Contrast
Akatsuki's KTP
By: Aire Hasachi Quartet collab...
Disclaimer: Naruto punya Masashi Kishimoto!
Don't like, don't read!
Warning: OOC, GaJe, humor Gayus *coret* JAYUS, AR, nge-freak, typo, no
bashing, penuh metafora, korban iklan, plesetan yang berlebihan, dll
(dan lupa lagi)
Chapter 1: prologue
Hari itu, matahari
di langit sedang benar-benar penuh semangat menyinari dunia! (?) beda
hal nya dengan seorang pegawai negeri yang nama singkatannya A.O. yang
kepanasan karena matahari itu. Ia sedang bad mood karena lagi berjalan
di tengah gurun di Suna dengan telanjang kaki dan dada. Lho? Kenapa?
Katanya sih tadi dia habis dari WC umum untuk ngeganti bajunya sama
baju pegawai negeri. Tapi waktu dia keluar WC, baju dan sandal Swall-Ow
nya di curi! Dia bingung banget! Soalnya bajunya juga Cuma sekedar
T-shirt putih bulukan bertuliskan 'I'm Always cool, and keren'. Dan
saking buluknya, tulisan itu jadi tinggal 'I'm Alay, oon, And Kere'.
Mana sandal punya dia juga udah copot talinya. Emangnya siapa yang
berani nyuri kayak gituan?
Tapi bang AO tidak menyerah dan
tetap melakukan pekerjaannya sebagai pegawai negeri yang bertugas untuk
mendata para manusia (naruto dkk), hewan (akamaru), siluman (kisame
(?)), dan orang ganteng berkeriput (Itachi) yang hidup di negeri Naruto.
ALIAS MENDATA UNTUK KTP! (kok agak gak nyambung ya?)
Okeh,
langsung saja... pokoknya kali ini si AO sedang di beri tugas untuk
mendata biodata anggota Akatsuki. Soalnya, anggota akatsuki banyak yang
umurnya di atas 17 tahun tapi gak punya KTP (contoh: Tobi yang
sebenernya udah idup saat hokage pertama memerintah. Dia selalu aja
melarikan diri waktu di suruh bikin KTP)
Trus, si AO akhirnya
menggunakan GPS pemberian mpok Tsunade untuk mencari tempat
persembunyian anggota akatsuki. Akhirnya setelah 1 tahun mencari, 2
bulan mengecek ulang, 3 minggu jalan kaki, 4 sehat, 5 sempurna; AO dapat
menemukan markas Akatsuki! Iyeeeyy!
Dia langsung ngedeketin pintu batu yang ada di depan markas Akatsuki dan ngetuk-ngetuk batu itu.
"Mmmm... permisi... saya pegawai negeri yang diminta untuk mendata
ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian..." ucap AO sedikit gemetaran,
mengingat bahwa anggota Akatsuki adalah 60% kriminal, 30% jahat, 7% tak
dapat di tebak, dan 3% orang ganteng (kecuali Konan, Kisame, dan para
orang tidak jelas lainnya)
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba terdengar suara dari dalam.
"Kau bawa sesajen untuk Tuhan ku?" tanya orang itu dengan suara yang
dalam banget. Si AO bingung orang itu ngomong apa. Jadi, dia diem aja.
Trus tiba-tiba kayak ada suara pukulan keras. Dan kemudian muncul suara
yang lainnya.
"Hei, kamu. Jangan pikirin dia. Dia emang kayak
gitu. Trus... anda mau data kita semua? Atau Cuma beberapa?" tanya suara
itu dengan nada monoton super datar.
"Ah... nggak kok, PAK.
Saya di minta untuk mendata BAPAK-BAPAK sekalian. Dan BAPAK termasuk di
dalamnya." Ucap AO tanpa dosa. Tiba-tiba suara di dalamnya gak ngejawab
lagi. Hening banget selama beberapa menit. Trus suara yang barusan balik
lagi dengan kalimat yang menyejukkan *coret* menyayat hati.
"SAYA INI WANITA." Ucap suara itu. Si AO terdiam membatu karena dia
telah melakukan pelecehan pada salah seorang kriminal tertinggi dunia
dan berdoa supaya gak di bacok sama orang itu.
"Hei, hei... ada tamu ya? Siapa?" tanya suara lain.
"Gak tau. Kayaknya sih pegawai negeri BANCI berkelamin gak jelas yang
sangat ingin mendata para PRIA di kelompok akatsuki ini yang SEMUA
ISINYA PRIA." Ucap perempuan tadi dengan nada yang masih aja super
datar. Si AO makin merinding aja.
"Err... hei, kamu. Pendataan ini perlu ngeluarin uang, gak?" tanya suara itu.
"Ng... nggak kok, pak. Kegiatan ini memang di wajibkan untuk semua
mahluk hidup dan tidak di kenakan biaya apa-apa." Ucap AO sedikit
bingung.
"Oohh! Baguslah! Yaudah... silahkan! Silahkan masuk!" ucap suara itu penuh semangat.
Tiba-tiba pintu batu itu bergeser perlahan dan mulai menampakkan
sesosok pria *coret* MAHLUK ANEH BERKERUDUNG PUTIH DENGAN MASKER MOTOR
DI MULUTNYA. Cuma itu yang bisa AO lihat dengan jelas. Kemudian, secara
perlahan... mahluk itu menampakkan dirinya di bawah sinar matahari dan
membuat KO bisa melihat jelas sesuatu yang amat familiar baginya:
SEBUAH T-SHIRT ABAL BULUKAN BERTULISKAN "I'M ALAY, OON, AND KERE" dan SEPASANG SANDAL SWALL-OW YANG UDAH GAK JELAS BENTUKNYA.
Si AO cengok ngeliatin kedua buah benda (yang tadinya) miliknya,
dipakai oleh kriminal yang memakai kerudung dan masker motor. Dengan
sekali lihat saja, dia sudah bisa menebak bahwa itu adalah kepunyaannya.
Tapi, dia gak berani marah dan Cuma nanya pertanyaan simpel.
"Err... mas... itu... T-SHIRT NYA INDAH SEKALI. (mata lo buta!) dapat
dari mana?" tanya AO dengan volume sekecil mungkin. Si mahluk masker itu
hanya cengengesan sambil ngeliatin baju buluknya.
"Hehe...
mumpung baju ini ditinggalin di deket WC umum, ya saya comot aja.
Mumpung gratis. Kan lumayaaannn~~" ucap mahluk itu dengan nada naik
turun saking senengnya. Pokoknya kayaknya dia bahagia banget dapet tuh
T-shirt bulukan. Si AO mulai terharu dan sedikit menitikan air mata (?)
dia megang tangan mahluk masker itu.
"Hiks... jaga benda itu
baik-baik ya... hiks... kamu sebenernya orang baik. Hiks... tapi kamu
terpaksa nyuri karena gak punya uang. Hiks..." ucap AO sambil
mewek-mewek gak jelas. Sang mahluk masker tentunya bingung dengan reaksi
si tamu. Akhirnya dia ngomong juga alibi nya.
"Jangan gitu.
Kamu lebay. Aku gak suka. Aku banyak uang. Tapi aku gak suka beli
barang. Hemat, dong!" Ucap mahluk masker dengan kalimat yang amat
singkat juga penuh arti (?) si AO mulai sedikit menyesal mengatakan
perkataannya barusan karena gak rela T-shirt kenangan nya di pakai gitu
aja cuma dengan alasan MURAH (baca: gratis).
"Okeh, okeh...
lupakan pakaian saya yang sangat indah ini (?) nama saya Kakuzu. Panggil
saja Kaku, Kuzu, Kazu, atau Ka(?) tapi jangan panggil Zuzu-chan atau
Kuku. Saya adalah administrator Akatsuki. Spesialis dalam menghitung
uang, mencari keuntungan, tapi bodoh jika menghitung angka tanpa uang."
Ucap Kakuzu sambil ngasih kartu namanya ke AO layaknya seorang salesman
yang lagi promosi gede-gede an. Mungkin dia berharap bisa berbisnis
dengan AO kali, ya? "Mm... perlukah saya panggilkan para anggota
Akatsuki?" tanya Kakuzu.
"Ah, iya... tolong ya..." jawab AO
sopan. Trus si Kakuzu tiba-tiba menghilang di antara bayangan layaknya
kabut. Kemudian muncul lagi dengan kesembilan anggota Akatsuki lainnya.
"Mm... baiklah BAPAK-BAPAK sekalian... saya mohon bantuannya..." ucap AO sopan.
"UHUK-UHUK!" tiba-tiba wanita rambut biru dengan jepitan kertas
berbatuk ria. Saking ria nya, sampai keliatan banget di buat-buat.
"M-maaf! Saya ulangi... ng... tolong semuanya berbaris dalam satu
barisan ke samping agar saya bisa menghitung jumlah dan mengecek
keperluan pendataan." Ucap AO sok nge-boss. Semua anggota akatsuki
langsung nurut aja. Tapi, ada sedikit kerusuhan saat kejadian itu.
"Gak mauuuu!~~ Aku maunya deket Saso-chan! Minggir sana, Kisame! Tobi!"
bentak Deidara yang cemburu ngeliat Sasori di antara Kisame dan Tobi.
"Deidara-senpai mau di sini? Mau tukeran sama Tobi, kak? Boleh kok.
Tapi jangan bentak-bentak gitu... malu sama kak AO." Ucap Tobi pelan
plus nada tak berdosa untuk menurunkan emosi Deidara.
"Huh...
yaudah sana! Cepetan!" Si Deidara langsung minta gantian sama Tobi.
Sedangkan, Sasori sih cengok-cengok aja ngeliatin Deidara yang kayaknya
pengen banget lekat sama dia. Soalnya dari tadi dia diem terus. Pucat
pula. Dia mungkin lagi berdoa dalam hati supaya di hilangkan semua
cobaan-cobaan hidup seperti satu ini. Tapi mukanya terlalu tampan untuk
membuat doa itu menjadi kenyataan (FAKTA!)
"Ng... baiklah...
mohon untuk tahan emosi anda dulu. Saya harus mengejar waktu. Jadi, yang
umurnya di atas 17 tahun, mohon maju selangkah..." pinta AO. Semua
anggota Akatsuki pun maju selangkah tanpa kecuali. Tapi anehnya, mereka
semua kemudian mengarah ke arah Tobi yang juga ikut maju selangkah. Tobi
kemudian nyadar bahwa semua orang ngeliatin dia dan malah jadi bingung
sendiri.
"Ng... ada yang salah dengan muka Tobi, ya?" tanya Tobi polos. Semua anggota Akatsuki geleng-geleng. Trus si Hidan pun bicara.
"Err... bukannya... kamu itu di bawah umur?" tanya Hidan bingung. Si
Tobi geleng-geleng doang. Semuanya pun mulai ngerasa bahwa sepertinya
gak penting banget ngurusin umur Tobi. Akhirnya si AO langsung berjalan
menyusuri barisan anggota Akatsuki dan mencatat data singkat.
"Nama?" tanya AO.
"Kisame." Jawab Kisame singkat dan padat. Si AO langsung jalan lagi.
Dia berhenti di depan Sasori dan mengobservasi dia. Setelah itu, AO
langsung lanjut ke Deidara. Si Sasori bingung karena kenapa dia gak di
tanyain namanya. Akhirnya dia protes.
"Kok anda tidak menanyakan nama saya? Malah ngeliat-liat saya gak jelas?" tanya Sasori bingung.
"Kamu terlalu baby face(?). Pasti kamu di bawah umur. Belum bisa bikin
KTP." Ucap AO singkat. Sasori langsung ngejitak kepalanya AO sambil
mengutuk ketampanannya. Akhirnya dengan berat hati, AO nulis nama Sasori
di kertas nya.
"Nama?" tanya AO ke Deidara.
"Britney Spears!"
"Oh... ok. Britney... eh? tunggu! Kamu bohong, ya?" tanya AO penuh kecurigaan.
"Pokoknya kalau aku bilang Britney Spears, ya Britney Spears! Maumu
APAAAAAAAA!" bentak Deidara sambil menebarkan aura-aura negatif yang
membuat AO menyerah tanpa syarat. Akhirnya dia nanya sama Zetsu yang
kebetulan berdiri di sebelah Deidara.
"Eh, kamu orang baik,
kan? Siapa nama orang pirang itu?" tanya AO ke Zetsu untuk nanyain nama
Deidara. Ia perlu memastikan bahwa orang satu ini cukup waras untuk
menjawab pertanyaannya.
"Namanya?" tanya Zetsu putih.
"Ya iyalah namanya, dasar lu congek!" bentak Zetsu hitam.
"Apa lu congek! Jangan ngatain aku 'congek', dasar congek! Ngaca dong
kalau lu juga congek! Denger gak? Apa lu emang congek?" jawab Zetsu
putih.
"Aku denger, congek! Aku kan gak congek kayak kamu, dasar congek!"
Kedua sisi tubuh seekor Zetsu pun mengadakan perang dunia ke 3. Si AO
udah mulai kecapek-an ngurusin tempat ini udah kayak jadi pegawai di
rumah sakit jiwa. Padahal, sewaktu masih TK, impian AO adalah untuk
menjadi blender. Saat SD, impiannya adalah untuk menjadi Power Ranger.
Waktu SMP, impiannya menjadi sedikit lebih waras: seiyuu (pengisi suara
di anime). Lalu, saat SMA... ia ingin menjadi Komikus. Nah... waktu di
kuliah... impiannya AO adalah untuk mencari pekerjaan yang tidak
berhubungan dengan orang tempramen, bodoh, dan tidak waras.
Tahu-tahunya, ia ketemu sama orang yang pengen banget ia hindari itu
sekarang. Akhirnya si AO langsung melewati Zetsu dan jalan ke orang
berikutnya. Di depan AO, berdiri seorang lelaki tampan berkeriput dan
berkarisma. Si AO udah gak mau curcol lagi dan langsung to the point.
"Siapa nama dia *nunjuk Deidara*? Nama dia *nunjuk Zetsu*? Dan nama
kamu?" tanya AO singkat. Tanpa basa-basi, si lelaki tampan berkeriput
itu langsung ngejawab.
"Yang pirang namanya Deidara. Yang
putih-hitam namanya Zetsu. Nama saya Itachi." Ucap Itachi dengan jelas.
Si AO cengok banget. Rasanya campur aduk saat bisa mendengar jawaban
waras dari orang waras. Mungkin kalau AO nanti mati, dia akan menulis
surat wasiat yang pertama untuk berterima kasih pada Tuhan, keluarga,
dan kemdian pada lelaki tampan berkeriput di Akatsuki.
Karena AO gak mau ambil resiko, akhirnya dia langsung aja nanya sama Itachi tentang nama anggota Akatsuki sisanya:
Hidan, Konan, Pein, Tobi, dan Kakuzu.
"Baiklah semuanya. Karena saya masih ada tugas untuk membuatkan KTP
untuk para Anbu, saya akan datang ke sini lagi besok dengan fotografer
untuk foto KTP anda semua. Saya permisi dulu ya..." ucap AO sedikit
terburu-buru. Saat nyaris mengangkatkan kaki dari markas itu, AO
berhenti seperti ia mengingat suatu hal yang penting. Ia memutar
badannya dan menunjuk kepada Kakuzu.
"TUAN, ANDA HARUS BAYAR
KAOS DAN SANDAL ITU." ucap AO dari kejauhan. Ia langsung lari
terbirit-birit sambil berpikir 'yes! Aku berhasil memarahi orang itu!'
Kakuzu dan anggota Akatsuki lainnya bingung mendengar perkataan AO.
Tentu aja lah! Orang Kakuzu aja gak tau kalau T-shirt itu bekas AO.
Sedangkan si AO sendiri masih belum menyadari marabahaya yang akan
datang kepadanya karena pekerjaan ini.
To be continue...
kelanjutannya apa author o_Oa
BalasHapusAo itu oc?? ApA ao yg pengawal mizu kage?,soalnya namanya sama dan gimana cara biar bisa tau chapter berikutnya di terbitin???
BalasHapus